LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Haji Abdul Karim Oei Tjeng Hien
Sumber :
  • istimewa

Keturunan Tionghoa Diajarkan Kristen, Begini Kisah Mualaf Oei Tjeng Hien hingga Jadi Sahabat Bung Karno Pembela Agama dan Negara

Abdul Karim Oei Tjeng Hien kembali menarik diulas sebagai salah satu tokoh mualaf Tionghoa berpengaruh besar terhadap syiar Islam di Indonesia. Oei Tjeng Hien merupakan tokoh Muhammadiyah sekaligus pendiri organisasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).

Jumat, 22 Maret 2024 - 00:00 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Abdul Karim Oei Tjeng Hien kembali menarik diulas sebagai salah satu tokoh mualaf Tionghoa berpengaruh besar terhadap syiar Islam di Indonesia.

Oei Tjeng Hien merupakan tokoh Muhammadiyah sekaligus pendiri organisasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Pria kelahiran 6 Juni 1905 itu dikenal sebagai pejuang bangsa bersama Presiden Soekarno, membela rakyat kecil.

Oei Tjeng diketahui seorang perantau dari Provinsi Fujian atau Hokkien, Tiongkok Selatan ke Padang, Sumatera Barat. Ibu Oei bekerja sebagai pedagang, sementara ayahnya sangat memerhatikan pendidikan.

Oei kecil dikirim langsung oleh ayahnya untuk mengenyam pendidikan di sekolah Belanda khusus anak-anak Tionghoa, yakni Hollandsch-Chinnesche School (HCS).

Baca Juga :

Di sana, Oei mendapat pengetahuan dan ajaran Kristen, yang mana menjadikan sebagai agamanya. Meski begitu, diakui Oei bahwa ajaran-ajaran tersebut tidak dijalankannya.

Sebab, dia lebih fokus untuk belajar ilmu dagang. Setelah lulus dari sekolah itu. Oei memilih untuk hijrah ke Bengkulu, karena faktor bisnis. Saat itu, kota pelabuhan merupakan salah satu pusat perdagangan berbagai komoditi.

Di tempat baru tersebut, Oei cepat beradaptasi dan memiliki teman yang banyak, terlebih jaringan bisnisnya.

Pada masa remaja itulah Oei menemukan sifat aslinya yang mudah bergaul atau bersosialisasi.

Oei muda pun aktif dalam kegiataan kepemudaan bersama kawan-kawan Tionghoa membentuk organisasi. Tak hanya itu, Oei juga bersama-sama teman asli Indonesia mendirikan organisasi Tanah Air Sendiri (TAS).

TAS diinisiasi Oei bertujuan meningkatkan solidaritas antarpemuda. Meski di organisasi ini hanya satu-satunya keturunan Tionghoa, Oei tidak kesulitan mengembangkan TAS.

Proses Oei Tjeng Hien mualaf

Oei Tjeng Hien mendapat didikan agama Konghucu atau Kristen sebelum merantau ke Bengkulu. Akan tetapi, dia merasa ingin melakukan pencarian spiritualnya.

Oleh karena itu, dia banyak membaca buku dan majalah tentang Islam. Bukan tanpa sebab Oei tertarik dengan Islam. Hal itu dipengaruhi oleh lingkungan, yang mana teman-temannya banyak yang beragama Islam.

Jauh sebelum itu, Oei mendapat banyak pandangan negatif terhadap Islam selama tinggal di Padang. Islam dipandang sebagai agama dengan orang-orang terbelakang atau pemalas.

Meski Islam dipandang buruk, Oei nyatanya tak bergetar untuk mempelajari agama tersebut.

Oei memutuskan menjadi mualaf ketika berusia 20 tahun pada 1926. Pada tahun itu, belum ada keturunan Tionghoa yang memeluk Islam.

Kondisi itu yang membuat Oei sempat merahasiakan hal tersebut kepada keluarganya.

Puncaknya, Oei malah mampu mengubah pandangan ayahnya untuk ikut memeluk Islam. Padahal, sang ayah sangat menentang kepindahan Oei dengan menyebut Islam sebagai agama orang terbelakang.

Keteguhan Oei akhirnya meruntuhkan pandangan ayahnya tersebut. Oei mendapat banyak pandangan Islam dari Ustaz Abdul Kadir.

Selain itu, Oei mendapat pembelajaran Islam dari Ustaz Fikir Daud sebagi tokoh Muhammadiyah.

Bersama Ustaz Fikir, Oei menyokong berdirinnya cabang Muhammadiyah di Bengkulu. Seusai peristiwa itu, Oei mantap untuk dakwah.

Pertemuan dengan Bung Karno

Pada tahun 1938, Soekarno atau Bung Karno diasingkan Belanda ke Bengkulu. Diasingkannya Bung Karno itu ternyata mendapat berkah tersendiri bagi pejuang bangsa di daerah.

Alasannya, jelas. Masyarakat makin menguatkan soliditas pergerakaan saat itu. Abdul Karim Oei saat itu berteman baik dengan pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI) sebagaimana persahabatannya dengan Buya Hamka.

Saat Bung Karno diasingkan ke Bengkulu, Oei pernah diusulkan menggantikan konsul Muhammadiyah Kota Bengkulu.

Oei diketahui sempat menolak tawaran ini karena tidak meninggalkan warga Muhammadiyah di Bintuhan, Bengkulu.

Akan tetapi, Bung Karno yang memintanya secara resmi dan meyakinkan untuk kerja sama.

Pertemuan itu memunculkan banyak pandangan terkait masa depan Indonesia. Seusai Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Oei tetap berjuang dalam dakwah agama Islam.

Bersama Muhammadiyah, Oei sangat aktif mengemban tugas sebagai Konsul Muhammadiyah Bengkulu selama 14 tahun, lalu Konsul Muhammadiyah Se-Sumatra (1944-1946).

Pada masa Pendudukan Jepang, Karim Oei ditugaskan menjadi Wakil Ketua Shu-Sangi-Kai (Dewan Pertimbangan Daerah).

Pada tahun 1945, Babadek (sapaan akrab masyarakat Bengkulu terhadap Karim Oei) terpilih menjadi anggota Komite Nasional Indonesia.

Setelah proklamasi, Republik Indonesia berdaulat, dia bergabung dengan Partai Masyumi.

Selain aktif di kepartaian dan organisasi Muhammadiyah, kariernya di luar urusan politik pun terus melaju. Mulai dari menjabat Direktur Bank Muslimin Indonesia di Bengkulu, dan turut membidani kelahiran Bank Central Asia (1973), serta usaha lain di bidang asuransi, perdagangan, dan industri.(lpk)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
PSSI Akhirnya Blak-blakan Soal Ole Romeny yang Sulit Bela Timnas Indonesia: Agak Berat, karena...

PSSI Akhirnya Blak-blakan Soal Ole Romeny yang Sulit Bela Timnas Indonesia: Agak Berat, karena...

PSSI akhirnya mengungkap alasan Ole Romeny yang sampai saat ini masih sulit dinaturalisasi untuk bisa membela Timnas Indonesia, ternyata karena...
Ribuan Warga Sambut Kedatangan Jenazah Bacawagub Aceh Tu Sop

Ribuan Warga Sambut Kedatangan Jenazah Bacawagub Aceh Tu Sop

Ribuan santri dan masyarakat dari berbagai daerah menyambut kedatangan jenazah Bacawagub Aceh Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau akrab disapa Tu Sop saat tiba di kediamannya di Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunib
Beredar Kabar di WhatsApp Pj Bupati Brebes Terjangkit Mpox, Ternyata...

Beredar Kabar di WhatsApp Pj Bupati Brebes Terjangkit Mpox, Ternyata...

Beredar kabar di WhatsApp soal Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar terjangkit Mpox atau cacar monyet. Ternyata ini kebenarannya.
Shin Tae-yong Resmi Dapat Amunisi Tambahan Naturalisasi, Ini Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Australia: Garuda Makin Tangguh

Shin Tae-yong Resmi Dapat Amunisi Tambahan Naturalisasi, Ini Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Australia: Garuda Makin Tangguh

Berikut prediksi susunan pemain Timnas Indonesia vs Australia di laga kedua Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia setelah pelatih Shin Tae-yong resmi dapat amunisi tambahan pemain naturalisasi.
Sebut Gibran Sering Terima Setoran Uang dari Menteri saat Jabat Wali Kota Solo, Rocky Gerung Dipolisikan

Sebut Gibran Sering Terima Setoran Uang dari Menteri saat Jabat Wali Kota Solo, Rocky Gerung Dipolisikan

Akademisi Rocky Gerung dipolisikan imbas sebut Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka sering menerima setoran dari sejumlah menteri saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Disindir Tak Turun saat Peringatan Darurat, Habib Rizieq Beri Pesan Menohok: Setan Sama Setan Lagi Berantem, Kita Nonton Dulu

Disindir Tak Turun saat Peringatan Darurat, Habib Rizieq Beri Pesan Menohok: Setan Sama Setan Lagi Berantem, Kita Nonton Dulu

Habib Rizieq akhirnya buka suara soal dirinya yang tidak ikut turun ke jalan saat 'Peringatan Darurat' beberapa waktu lalu untuk mengawal putusan MK. Katanya..
Trending
Timnas Indonesia Dihampiri Kabar Gembira Jelang Laga Kontra Australia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Itu?

Timnas Indonesia Dihampiri Kabar Gembira Jelang Laga Kontra Australia di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Itu?

Timnas Indonesia mendapat kabar gembira jelang pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Selasa (10/9/2024).
FIFA Doakan Jay Idzes Menangkan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Skuad Garuda Siap Berlaga Berikut yang Bisa Dibaca Bantu Menangkan Pertandingan

FIFA Doakan Jay Idzes Menangkan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Skuad Garuda Siap Berlaga Berikut yang Bisa Dibaca Bantu Menangkan Pertandingan

Hal tersebut diketahui, disampaikan diakun Instagram resmi FIFA World Cup mendoakan Jay Idzes bisa membawa Tim Garuda melangkah di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menpora Dito Ariotedjo Minta Masyarakat 'Teror' Australia Saat Kontra Timnas Indonesia di SUGBK, Caranya...

Menpora Dito Ariotedjo Minta Masyarakat 'Teror' Australia Saat Kontra Timnas Indonesia di SUGBK, Caranya...

Timnas Indonesia akan menjamu Australia dalam pertandingan lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa (10/9/2024) malam.
Mees Hilgers 'Terdepak', Pemain Liga Inggris Ini Jadi Pemain Termahal Asia Tenggara jika Dinaturalisasi Timnas Malaysia 

Mees Hilgers 'Terdepak', Pemain Liga Inggris Ini Jadi Pemain Termahal Asia Tenggara jika Dinaturalisasi Timnas Malaysia 

Calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Mees Hilgers terancam tersingkir sebagai pemain termahal di Asia Tenggara jika pemain Liga Inggris berdarah Malaysia, Joshua Brownhill dinaturalisasi oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Hasil Tinju Dunia: Daud Yordan Pertahankan Sabuk Juara IBA usai Hantam Hernan Carrizo hingga KO

Hasil Tinju Dunia: Daud Yordan Pertahankan Sabuk Juara IBA usai Hantam Hernan Carrizo hingga KO

Petinju Indonesia, Daud Yordan sukses mempertahankan sabuk gelar juara IBA usai membuat berhasil menumbangkan Hernan Carrizo lewat Knock Out (KO).
Dua Pemain Timnas Indonesia yang Statusnya Tergeser jika Mees Hilgers Sudah Resmi Dinaturalisasi

Dua Pemain Timnas Indonesia yang Statusnya Tergeser jika Mees Hilgers Sudah Resmi Dinaturalisasi

Dua pemain Timnas Indonesia berpotensi kehilangan statusnya sebagai yang terbaik jika bek tengah FC Twente, Mees Hilgers, sudah resmi dinaturalisasi nantinya.
Tak seperti Shin Tae-yong yang Ingin Bawa Timnas Indonesia Tembus 100 Besar FIFA, Ini Ambisi Mees Hilgers Jika Resmi Gabung Skuad Garuda

Tak seperti Shin Tae-yong yang Ingin Bawa Timnas Indonesia Tembus 100 Besar FIFA, Ini Ambisi Mees Hilgers Jika Resmi Gabung Skuad Garuda

Belum resmi dinaturalisasi, namun pemain asal Belanda Mees Hilgers punya ambisi besar bersama Timnas Indonesia hingga lampaui target yang diusung Shin Tae-yong.
Selengkapnya