Gresik, Jawa Timur - Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, memimpin pelepasan ekspor akhir tahun, yang digelar secara virtual di 18 titik 26 propinsi di tanah air, yang tersebar di 62 kota dan kabupaten. Gresik menjadi salah satu titik pelaksanaan, yang dilakukan di salah satu pabrik kawasan industry Driyorejo.
Pelepasan ekspor akhir tahun 2021 ini, tercatat nilai ekspor mencapai US$ 2,44 milyar, atau setara 35,03 trilyun rupiah. Angka ini menjadi penanda kebangkitan ekonomi di tanah air, pasca terpuruk akibat pandemi Covid-19 yang mewabah di dunia.
Di Jawa Timur sendiri, acara pelepasan ekspor akhir tahun 2021, dihadiri oleh Sekretaris Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementrian Dalam Negeri, Ganef Judawati, Kepala Dinas Perdagangan Propinsi Jawa Timur Drajat Irawan, dan Managing Director Kokola Group, Richard Cahadi, selaku tuan rumah titik pelepasan ekspor akhir tahun 2021 di Gresik.
“Capaian ekspor akhir tahun 2021 merupakan hal yang membanggakan, dan kami berharap kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dapat terus ditingkatkan,” ucap Ganef Judawati selaku Sekretaris Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, yang mewakili Kementrian Perdagangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Propinsi yang hadir, juga tak mengira jika capaian ekspor di Jawa Timur mencapai nilai yang fantastis, yakni US$ 431 juta. Capaian ini menjadi penanda kebangkitan ekonomi di Jawa Timur dan Indonesia.
“Kami berharap kedepan para pelaku usaha dapat mendukung dan berkolaborasi dengan UMKM, agar para pelaku usaha kecil ini dapat terus berdaya, tumbuh, dan berkembang, agar dapat bersaing dengan pasar global,” terang Kepala Dinas Propinsi Jawa Timur, Drajat Irawan.
Sementara itu, Richard Cahadi, Managing Director Kokola Group, selaku tuan rumah salah satu titik tempat penyelenggaraan pelepasan ekspor akhir tahun 2021, menegaskan akan terus berkomitmen membangun ekonomi Indonesia, dan menguatkan pasar ekspor, agar mampu bersaing dengan pasar global.
Load more