Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani mengungkapkan inflasi domestik masih terkendali, tetapi kenaikan harga pangan perlu diantisipasi.
Hal ini disampaikan Menkeu Sri Mulyani dalam forum Konferensi Pers APBN Kita, di Gedung Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024).
"Inflasi di bulan Februari 2024, 2,75 persen year on year, atau 0,37 persen month to month, atau 0,41 persen year to date," ujarnya.
Sementara, untuk core inflation menurut eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini masih dalam keadaan stabil di 1,68 persen.
"Kemudian untuk Administered Price oleh pemerintah atau diatur pemerintah kontribusinya 1,67 persen, jadi semuanya masih rendah dan stabil di bawah," ungkap dia.
"Sedangkan yang memberikan kontribusi untuk inflasi kita agak naik di bulan Februari ini seperti terlihat di sini adalah Volatile Food di 8,5 persen," sambung dia.
Imbas dari hal tersebut, bendahara negara ini menyebutkan harga beras mengalami kenaikan terlebih di momentum menjelang hari raya Idul Fitri.
"Harga beras meskipun kita lihat untuk periode Maret sudah mulai ada melandasi dan beberapa komoditas ini menjelang hari raya biasanya juga mengalami kenaikan seperti telur, ayam, daging, minyak goreng, bawang putih, dan gula pasir serta daging sapi," bebernya.
Maka dari itu, perlu mewaspadai adanya kenaikan harga pangan karena berdampak langsung terhadap daya beli masyarakat terutama kelas ekonomi menengah ke bawah.
"Ini yang perlu kita perhatikan banyak langkah-langkah yang dilakukan termasuk dari APBN untuk mendukung Kementerian/Lembaga memperbaiki dan menstabilkan harga supaya masyarakat tetap bisa portabel terhadap pangan tersebut," tandas dia.(agr/lkf)
Load more