Ia menilai hal tersebut harus dipisahkan, karena dapat menyebabkan persepsi yang salah terhadap film religi yang biasanya juga menggunakan istilah-istilah Agama Islam.
"Karenanya, saya lebih cenderung melihat film horror zaman dahulu, dengan judul misalnya 'Bangkit Dalam Kubur', 'Nyi Blorong' atau 'Jin dan Siluman' itu justru silakan, karena sudah jelas arahnya horror yang berbau mistis," ujarnya.
Selama ini, ungkap Erick, belum ada reaksi khusus terhadap fenomena tersebut, karena pihaknya menilai hanya ada satu atau dua judul film dengan tema tersebut.
Ia juga mengatakan saat ini belum ada pembicaraan yang dilakukan oleh produser film Kiblat.
Meski demikian, bahasan perihal tersebut akan didiskusikannya lebih lanjut bersama dengan internal MUI.
Erick berharap film yang menggunakan istilah dan/atau unsur Agama Islam seharusnya menjadi film religi yang memotivasi umat Islam untuk lebih giat beribadah.
Sebelumnya Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah Muhammad Cholil Nafis sempat mengutarakan pendapatnya soal film yang berjudul Kiblat melalui akun media sosial Instagram pribadinya di @cholilnafis.
Load more