Sementara, Ajik Krisna juga menuturkan niatnya untuk membuat pabrik dengan pegawai 100 persen difabel didasari pengalamannya mempekerjakan penyandang disabilitas.
Saat ini, dirinya mempekerjakan 70 difabel dari total 350 karyawannya. Ia mengaku mengevaluasi kinerja difabel pascapandemi dan mendapati bahwa pekerja difabel memiliki kinerja yang lebih baik.
“Setelah pandemi kita mengevaluasi anak-anak difabel ternyata kinerjanya jauh lebih rajin dibandingkan dengan kita yang normal,” ujarnya. (awt/dpi)
Load more