Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Justin Adrian menilai, kecepatan surut air tidak bisa dijadikan indikator kesuksesan dalam menangani banjir di DKI Jakarta.
Pasalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kerap mengklaim kecepatan surut merupakan target dan menjadi prestasi yang dibanggakan.
"Terkait banjir di DKI Jakarta saya meminta kepada Pemprov DKI untuk tidak menjadikan kecepatan surut sebagai acuan progres kinerja pengendalian banjir," ujarnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Tentu saja indikator kesuksesan menangani banjir menjadi sorotan penting untuk Justin Adrian sebagai perwakilan dari Fraksi PSI.
Menurut Justin Adrian, apabila banjir melanda pemukiman warga hingga jalan protokol tergenang selama enam jam.
Hal ini berpotensi bisa merugikan warga dan pengendara yang melintas di sana.
Pasalnya rendaman terbukti banyak merusak properti milik warga seperti kualitas bangunan ataupun kendaraan.
Walaupun ukuran debit air genangannya sedikit, tetapi tetap saja akan berpotensi menimbulkan kerusakan dari segi properti.
"Jadi kalau misalnya ada genangan terjadi satu menit, ketinggian satu meter itu sudah cukup untuk merusak properti dan kendaraan yang notabenenya pajaknya kita tarik setiap tahun," jelasnya.
Sontak, PSI merasa tidak puas dengan progres kerja yang telah dilakukan oleh pemprov DKI Jakarta dalam penanggulangan banjir.
"Jadi sebenarnya untuk kecepatan surut sama sekali bukan indikator progres kerja yang bisa dijadikan acuan,” ungkap dia.
Dia berharap, upaya pengendalian banjir di Jakarta harus dilakukan secara simultan, sehingga upaya penanganan banjir bisa lebih optimal dan tidak merugikan warga.
Apalagi politikus PSI ini menilai normalisasi sungai yang direncanakan tahun lalu dan kerap digadang-gadang mampu menjadi salah satu penanganan banjir paling efektif.
Sayangnya hingga saat ini program normalisasi sungai masih juga belum berjalan sesuai target.
"Masalah banjir ini bukan urusan normalisasi saja. Normalisasi pun berjalan tidak seperti yang kita harapkan, tidak terlalu progresif," pungkas Justin. (agr/hap)
Load more