Gresik, Jawa Timur - Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun di Kabupaten Gresik, diwarnai drama tangis siswa sekolah dasar. Rafqi Argya Budiyanto (11 tahun) tiba- tiba menangis hingga menjerit saat akan divaksin. Tangisannya langsung terhenti saat seorang polisi memeluknya dengan erat.
Rasa ketakutan Rafqi yang duduk di kelas 6C SDN Jalan Martapura Perumahan Gresik Kota Baru (GKB) itu, sudah terlihat sejak mengantri masuk ruang vaksin. Ia tak kuasa membendung air matanya, begitu memasuki ruangan, isak tangisnya langsung pecah disertai jeritan keras.
"Kenapa menangis anak ganteng, jagoan harus berani divaksin," ujar Kanit Binmas Polsek Manyar Aiptu Rozi, Jumat (24/12/2021).
Rafqi pun tak mampu berkata-kata lantaran saking takutnya disuntik vaksin.
"Takut pak polisi," jawabnya sambil terisak.
Iptu Rozi tak kehabisan akal untuk merayu anak SD agar berani disuntik. Dirinya memeluk anak tersebut dalam dekapan seragam polisi berwana cokelat.
"Kalau besar nanti Rafi ingin jadi apa," tanyanya.
Belum sempat dijawab, jarum suntik vaksin telah selesai disuntikkan di lengan sebelah kiri Rafqi.
"Ingin jadi polisi pak," jawab Rafi usai disuntik.
Sementara itu, kepala UPT Puskesmas Sukomulyo dr Shinta Puspitasari mengatakan menurunkan vaksinator ke SD dan MI hingga target vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun tercapai.
"Vaksin Covid-19 yang diberikan kepada anak-anak usia 6-11 tahun di SD Negeri 49 Gresik adalah jenis Sinovac dosis pertama," kata Shinta.
Pihaknya berharap dengan gencarnya vaksinasi akan tercapai target 70 persen vaksinasi anak usia 6-11 tahun, agar pembelajaran tatap muka pada semester dua bisa 100 persen. Dari catatan vaksinator, sebanyak 202 anak SDN 49 Gresik, hari ini menerima dosis vaksin Covid-19. (M Habib/hen)
Load more