Jakarta, tvOnenews.com - Insiden longsor yang terjadi di Tol Bocimi menuju pintu keluar Gerbang Tol (GT) Parungkuda, Kabupaten Sukabumi menjadi sorotan tajam netizen di media sosial.
Sebab, longsor belum genap satu tahun diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), tepatnya Tol Bocimi diresmikan pada 4 Agustus 2023.
Netizen mempertanyakan mengenai penyebab longsornya jalan tol tersebut.
"Tol Bocimi exit parungkuda ini setahu saya masih baru belum ada dua tahun dibuka. Kalau longsor tanpa ada bencana alam berarti ada kesalahan pada saat perencanaan dan tahu saat pelaksanaan konstruksi di lapangan," demikian keterangan, seperti dikutip dari akun @k4m4lk3r3n, Kamis (4/4/2024).
Sebelumnya, dokumen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengungkap dugaan kesalahan drainase permukaan jalan pada saat perencanaan konstruksi dapat diidentifikasi lewat empat cara.
Yaitu pertama, jika kemiringan melintang perkerasan jalan tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan bagi keperluan drainase permukaan jalan. Maka itu dapat diidentifikasi dari rusaknya permukaan perkerasan jalan yang retak-retak.
Akibat adanya retakan tersebut permukaan jalan menjadi amblas akibat pengaruh air yang meresap ke dalam sehingga tanah dasar atau badan jalan tidak kuat mendukung beban lalu-lintas.
Kedua, jika selokan samping tidak lagi berfungsi dengan baik sesuai tujuannya yaitu yang seharusnya untuk menampung dan membuang air yang berasal dari permukaan jalan dan dari daerah pengaliran sekitarnya.
Maka itu dapat diidentifikasi dari adanya kerusakan pada selokan samping, misalnya longsoran dinding selokan yang disebabkan pelaksanaan yang kurang baik atau dasar selokan ditumbuhi rumput dan menyumbat saluran, pemilihan jenis material untuk selokan samping tidak sesuai dengan besarnya kecepatan rencana aliran air yang akan melewatinya sehingga terjadi gerusan pada dinding maupun dasar saluran, dimensi saluran samping terlalu kecil atau tidak sesuai dengan kriteria desain yang telah ditetapkan sehingga air meluap ke permukaan jalan.
Kesalahan penempatan dan desain gorong-gorong dapat diidentifikasi dari terjadinya genangan air atau banjir pada lingkungan di sekitar jalan termasuk badan jalan yang mengakibatkan kerusakan konstruksi jalan.
Terakhir, setelah kemiringan melintang, selokan samping dan gorong-gorong adalah drainase saluran penangkap (catch ditch) tidak berfungsi dengan baik.
Tidak berfungsinya saluran penangkap dapat terjadi disebabkan oleh adanya erosi tebing di atas saluran tersebut sehingga menyebabkan tersumbat.
Hal itu menyebabkan meluapnya air dari saluran melalui tebing di bawahnya yang selanjutnya akan masuk ke selokan samping.
Air luapan dari saluran penangkap akan mengakibatkan erosi dan menyebabkan rusaknya tanah tebing baik yang ada di atas maupun bawahnya.
Sebelumnya, dua orang terluka menjadi korban akibat longsor di Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) tepatnya di KM 64-600 Tol Parungkuda, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (3/4/2024) malam.
Mobil yang ditumpangi kedua korban tersebut ikut terperosok ke dalam jalan yang longsor jelang Lebaran 2024.
"Korban jiwa tidak ada, namun dua penumpang Isuzu Panther yang mobilnya terjerembab ke dalam lobang jalan yang longsor mengalami luka-luka dan sudah dievakuasi ke RSUD Sekarwangi Cibadak, Kabupaten Sukabumi," kata Kepala Polres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo dalam keterangannya di Sukabumi, Kamis (4/4/2024).
Tak hanya itu, seorang penumpang Isuzu Panther yang terluka tersebut dalam kondisi sadar dan bisa diminta keterangan hanya saja kaki korban terluka dan dipapah ke ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.
Kemudian, di sekitar lokasi satu truk mengalami kecelakaan tunggal atau terguling saat hendak menghindar lubang jalan yang longsor, tetapi untuk sopir dan penumpangnya tidak terluka.
Sementara, Kasat Lantas Polres Sukabumi AKP Fiekry Adi Perdana menambah tidak lama mendapat informasi adanya kejadian bencana longsor dan kecelakaan lalu lintas pihaknya langsung menuju lokasi kejadian untuk mengalihkan seluruh kendaraan yang hendak melalui Tol Parungkuda.
Selain itu melakukan penutupan di pintu keluar Tol Cigombong, Parungkuda dan gerbang Tol Parungkuda.
Seluruh akses yang menuju lokasi kejadian ditutup sementara untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dari Bogor, karena pintu keluar Tol Cigombong ada di wilayah hukum Polres Bogor dan tentunya dalam pengaturan arus lalu lintas ini pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pemangku kebijakan lainnya serta melakukan mitigasi penanganan selanjutnya.
Sebelumnya, Kapolres Sukabumi, AKBP Tony Prasetyo juga mengungkap kondisi kendaraan yang terperosok tersebut ditumpangi dua orang dalam keadaan selamat.
"Kami sudah evakuasi, ada dua pengemudi dan penumpang. Setelah dilakukan wawancara singkat, penumpang dalam keadaan baik dan selamat. Lalu, untuk pengemudi bisa dipapah dan diangkat ke ambulans. Kondisinya pun selamat," kata dia di lokasi, Rabu (3/4/2024).
Dia menerangkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
Namun, dia mengimbau kepada masyarakat yang ingin melintasi Tol Bocimi agar bersiap dialihkan perjalannya.
"Kendaraan dari arah Ciawi menuju Parungkuda dialihkan keluar ke Cigombong," jelasnya.
Selain itu, dia menuturkan terdapat kendaraan truk yang turut menjadi korban akibat longsor tersebut.
Akan tetapi, truk tersebut tergelincir saat ingin menghindari lubang.
"Alhamdulillah sopir truk juga selamat," pungkas dia.
Diketahui, Jalan Tol Bocimi terdiri dari empat seksi dengan total panjang 53,6 kilometer yang menghubungkan Kota Bogor dan Kabupaten Bogor dengan Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi.
Seksi 1 Ciawi-Cigombong sudah beroperasi sejak Desember 2018.
Kemudian Seksi 2 Cigombong-Cibadak telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Agustus 2023 dan merupakan salah satu jalan tol yang dipersiapkan untuk arus mudik Lebaran, selain tol lain di Pulau Jawa.(ant/lkf)
Load more