Jakarta, tvOnenews.com - Aliran air ke Istana Bogor terancam terganggu akibat ada salah satu pintu penguras Bendung Katulampa yang jebol.
Pelaksana Bendung Katulampa Andi Sudirman mengatakan, pintu penguras itu jebol pada Jumat (5/4) sore. Pintu penguras itu jebol diduga, karena terhantam pohon hanyut.
"Kemarin sore Tinggi Muka Air (TMA) sampai 150 sentimeter, bareng dengan pohon hanyut terbawa arus. Menghantam ke arah pintu penguras jadi jebol, dan mengakibatkan debit yang ke saluran irigasi berkurang," kata Andi kepada wartawan, Sabtu (6/4).
Andi menjelaskan, peristiwa itu berdampak kepada debit air yang teralirkan ke Saluran Irigasi. Normalnya, debit air yang tersalurkan ke Saluran Irigasi mencapai 4.000 liter per detik.
Namun, setelah peristiwa tersebut, kini debit air Saluran Irigasi hanya 1.000 liter per detik. Hal itu, karena sebagian besar air mengalir ke Sungai Ciliwung.
Turut diketahui, Saluran Irigasi itu dimanfaatkan sebagai air baku Perumda Tirta Pakuan di Kota Bogor, sawah, dan irigasi industri. Juga ke sebagian wilayah DKI Jakarta.
“Terutama air baku Kebun Raya dan Istana Bogor. Itu sangat terdampak karena saluran irigasi masuknya ke arah Ciliwung, karena ini jebol," ujar Andi.
Kendati demikian, Andi mengimbau kepada warga agar tidak panik dengan peristiwa pintu penguras jebol itu, karena Bendung Katulampa bukan pengendali banjir.
Bendung Katulampa, lanjut Andi, menjadi pemantau debit aliran Sungai Ciliwung. Sebagai Pemantau, melalui Bendung Katulampa bisa memprediksi debit air yang masuk ke Jakarta dan memprediksi banjir.
“Warga jangan terlalu panik. Katulampa bukan pengendali banjir, tetapi berdampak air tidak bisa terbaca yang mengalir ke Jakarta. Itu saja," ujar Andi. (ant/dpi)
Load more