Info Mudik, Pesan Menyentuh Dedi Mulyadi untuk Pemudik dan Peristiwa Longsor Tol Bocimi Jelang Lebaran 2024

Jakarta, tvOnenews.com - Info mudik terbaru dari mantan Bupati Purwakarta atau anggota DPR RI Dedi Mulyadi memberikan beberapa pesan yang mendalam untuk para pemudik yang pulang ke kampung halaman hingga peristiwa longsor yang dialami Jalan Tol Bocimi sejak Rabu (3/4/2024) kemarin.

Terutama pada pemudik yang sedang menikmati momen arus mudik periode Lebaran 2024 mendapatkan pesan dari Dedi Mulyadi agar terus berhati-hati saat melakukan perjalanan melalui sebuah video yang diunggah akun resmi Instagram @dedimulyadi71, Sabtu (6/4/2024).

"Hai guys selamat beribadah puasa yah selamat mudik, karena hari ini adalah hari terakhir bekerja besok sudah mulai mudik," ujar Dedi saat bermain dengan anaknya.

"Pada seluruh warga masyarakat Indonesia khususnya kaum muslimin selamat mudik lebaran hati-hati di perjalanan semoga lancar dan jangan ada sesuatu yang terjadi pada diri kita," sambungnya.

Biasanya untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran akan mendapatkan sensasi yang berbeda, karena akan segera bertemu dengan keluarga di kampung halaman.

Tetapi hal tersebut membutuhkan proses kesabaran yang harus dilalui karena berpotensi terjebak kemacetan hingga kelelahan saat melakukan perjalanan, khususnya kepada sopir yang sedang membawa keluarganya.

Apabila sudah merasa lelah, Caleg DPR RI di Dapil VII dari Partai Gerindra itu menyarankan agar segera istirahat dan tidak usah memaksakan diri jika merasa lelah dan tidak bisa melanjutkan perjalanan lagi karena berbagai alasan.

"Lebih baik terlambat tapi selamat daripada Anda gerasak-gurusuk cepat-cepat ingin nyampe kemudian menimbulkan kecelakaan di jalan," pesan Dedi kepada pemudik.

Apalagi puncak arus mudik sudah terjadi dari Sabtu, 6 April 2024 malam hari hingga Rabu, 10 Lebaran 2024.

Mantan Bupati Purwakarta yang menjabat dua periode itu juga turut menyelipkan ucapan belasungkawa kepada salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Erni Sugiyanti.

Yang belum lama ini meninggal dunia karena mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Cipali KM 92, Jalur Palimanan-Jakarta, Rabu (3/4/2024), pukul 13.00 WIB.

"Saya juga menyampaikan duka yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah satu anggota di DPRD Provinsi Jawa Barat (Erni) yang mengalami kecelakaan tunggal di Tol Cipali," salam Dedi.

Bagi dia kecelakaan tersebut dijadikan pembelajaran agar berkendara selalu berhati-hati maupun di berbagai kondisi.

Kemudian, dia juga menyoroti longsor yang terjadi di Jalan Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) area KM 64 Tol Parungkuda, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Lantaran longsor di Tol Bocimi terhitung cukup parah dan mengakibatkan dua orang terluka lantaran mobil yang ditumpangi korban terperosok ke dalam jalan yang mendadak longsor.

Sontak, Dedi Mulyadi kembali mengingatkan bagi pemudik yang ingin melakukan perjalanan ke arah Sukabumi dan sekitarnya agar terus waspada dan selalu memperhatikan infrastruktur jalan saat menuju ke kampung halaman.

"Mengucapkan juga turut belasungkawa atas musibah juga kecelakaan longsornya Jalan Tol Parungkuda yah Tol Bocimi (Bogor, Ciawi, Sukabumi) di Parungkuda kan peristiwanya mudah-mudahan peristiwa itu tidak terjadi lagi hati-hati di jalan dan hati-hati infrastruktur untuk diperhatikan," tuturnya.

Sebab, potensi yang menyebabkan longsor bisa saja terjadi di mana-mana yang biasanya disebabkan dengan beberapa faktor, salah satunya curah hujan yang tinggi bisa menggerus partikel-partikel jalan ataupun tebing yang akan memicu longsor.

"Potensi-potensi longsor dan sejenisnya harus mendapat perhatian oleh kita semua agar tidak terjadi berbagai peristiwa yang menimbulkan korban jiwa. Selamat untuk semuanya, berkah, hatun nuhun," pungkasnya.

Belum lama ini beredar video yang berdurasi 53 detik melihatkan pergerakan tanah susulan ke arah jurang dari area longsor Tol Bocimi.

Pergerakan tanah susulan tersebut seakan-akan membuat longsor di Tol Bocimi semakin meluas yang menyebabkan tanah yang bergerak baru-baru ini mengakibatkan aliran sungai yang berada di bawahnya tertimbun. (hap)