Lantaran setiap tahunnya memiliki kepercayaan individu maupun kelompoknya masing-masing terkait perbedaan pelaksanaan Idul Fitri.
"Perbedaan Hari Raya Idul Fitri di tengah masyarakat di Kabupaten Nagan Raya memang sudah lumrah terjadi," ungkap H Wahidin.
"Perbedaan hari raya ini hanya soal keyakinan saja, dan sejauh ini masyarakat Nagan Raya sangat memaklumi perbedaan ini," tambahnya.
Teuku Raja Keumangan yang sebagai Khatib Shalat Idul Fitri berharap kepada jamaah yang telah merayakan Idul Fitri untuk tetap menghargai warga yang masih berpuasa.
"Meski kita sudah Lebaran, namun saya minta kepada jamaah untuk tetap menghargai warga yang masih puasa," pungkasnya.
Sebab, apabila ada warga yang mengikuti aturan dari pemerintah, maka shalat Id mereka akan dilaksanakan pada Rabu, 10 Maret 2024 mendatang. (kha/hap)
Load more