Nagan Raya, tvOnenews.com - Ribuan warga Nagan Raya, Aceh pengikut Tarikat Sattariyah atau pengikut Habib Muda Seunagan telah menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Senin (8/4/2024).
Hal tersebut terlihat dengan di gelarnya shalat Idul Fitri di Masjid Peuluekueng Nagan Raya, Aceh.
Khatib Shalat Idul Fitri Teuku Raja Keumangan mengatakan, jatuhnya Idul Fitri pada Senin, 8 April 2024 sesuai dengan perhitungan hisab bilangan ke lima yang memang sudah menjadi acuan bagi para pengikut Habib Muda dari 200 tahun yang lalu.
Sehingga hal tersebut yang membuat pengikut Habib Muda memutuskan bahwa untuk melakukan shalat Id saat Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari ini.
"Alhamdulillah hari kami telah menyambut Idul Fitri, hal tersebut sesuai dengan perhitungan hisab bilangan ke-5, yang telah menjadi pegangan mereka sejak 200 tahun lalu," kata Teuku Keumangan.
Menurut hitungan yang telah diajarkan dan menjadi pegangan mereka selama ini, maka hari telah masuk Syawal.
Sehingga tidak ada keraguan dan alasan mereka untuk tidak melaksanakan shalat Idul Fitri 1445 H.
"Menurut hitungan hari ini tepat satu Syawal, berarti tidak ada alasan bagi kami untuk tidak melaksanakan shalat Id," tegas Teuku Keumangan.
Katanya hari ini sebagian besar warga Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Barat telah berlebaran.
Meskipun keberagaman tradisi yang dimiliki mereka ada perbedaan. Namun hal tersebut tidak jadi soal permasalahan baginya.
"Sebagian besar warga telah Lebaran, walaupun berbeda tapi selama ini tidak ada masalah, hal ini telah berlangsung ratusan tahun lalu," ucap Teuku Keumangan yang juga sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh.
Serupa dengan yang dilontarkan sang khatib, Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, H Wahidin menyebutkan perbedaan masyarakat di Kabupaten Nagan Raya tidak membuat dirinya kaget lagi.
Lantaran setiap tahunnya memiliki kepercayaan individu maupun kelompoknya masing-masing terkait perbedaan pelaksanaan Idul Fitri.
"Perbedaan Hari Raya Idul Fitri di tengah masyarakat di Kabupaten Nagan Raya memang sudah lumrah terjadi," ungkap H Wahidin.
"Perbedaan hari raya ini hanya soal keyakinan saja, dan sejauh ini masyarakat Nagan Raya sangat memaklumi perbedaan ini," tambahnya.
Teuku Raja Keumangan yang sebagai Khatib Shalat Idul Fitri berharap kepada jamaah yang telah merayakan Idul Fitri untuk tetap menghargai warga yang masih berpuasa.
"Meski kita sudah Lebaran, namun saya minta kepada jamaah untuk tetap menghargai warga yang masih puasa," pungkasnya.
Sebab, apabila ada warga yang mengikuti aturan dari pemerintah, maka shalat Id mereka akan dilaksanakan pada Rabu, 10 Maret 2024 mendatang. (kha/hap)
Load more