Tarekat Naqsabandiyah diketahui memiliki metode yang berbeda dengan pemerintah dan ormas Islam lainnya dalam menetapkan awal pelaksanaan Idul Fitri.
Mereka berkeyakinan penetapan 1 Syawal 1445 Hijriah menggunakan metode hisab Qomariah Naqsabandiyah.
Metode penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah ini berbeda yang biasa digunakan yakni metode hisab dan rukyatul hilal.
Menurut jamaah Tarekat Naqsabandiyah Syekh Muda Markum penetapan 1 Syawal 1445 Hijriah sudah diputuskan oleh Dewan Mursidin Tarekat Naqsabandiyah, Bandar Tinggi, Kabupaten Simalungun, Sumut berdasarkan metode perhitungan hisab qomariah tersebut.
"Ya alhamdulillah kita seluruh jamaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidyah Jalaliyah pada hari ini kita sudah melaksanakan sholat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah. Ini dihitung melalui hisab qomariah yang senantiasa digunakan oleh Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidyah Jalaliyah, bahwa 1 Syawal 1445 Hijriah itu bertepatan pada hari ini, Selasa, 9 april 2024," ujar Syekh Muda Markum.
"Dan itu sudah dihitung oleh majelis fatwa yang dipimpin oleh tuan guru kita syalakum musjid dan diputuskan dan pada hari ini seluruh jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al-Khalidiyah Jalaliyah diseluruh Indonesia serentak melaksanakan sholat Idul Fitri," sambungnya.
Syekh Muda Markum juga mengatakan meskipun mengalami perbedaan dalam pelaksanaan 1 Syawal 1445 Hijriah, jemaah Naqsyabandiyah berharap perbedaan itu tidak menjadi masalah. Apalagi dalam melaksanakan ibadah.
Load more