Bukhori menambahkan, pawai obor juga dibarengi dengan kegiatan Takbir Akbar Nasional, yang diselenggarakan di lantai utama Masjid Istiqlal.
Adapun kegiatan tersebut juga diikuti sejumlah ulama nasional, ditambah dengan sejumlah duta besar negara sahabat, seperti Arab Saudi, Palestina, Kazakhstan, Aljazair, Mesir, Malaysia, dan Singapura.
"Insyaallah kita biasakan event-event besar ini, kita melibatkan internasional. Jadi bukan hanya kita sendiri, sekarang kita sudah fasilitasi agar mereka bisa ikut kegiatan kita," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) telah menggelar Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1445 Hijriah (H) di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta, Selasa (9/4). Sebagaimana disepakati dalam hasil Sidang Isbat, Idulfitri 1445 H ditetapkan jatuh pada hari Rabu (10/4).
"Berdasarkan hisab posisi hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria Mabims baru serta ketiadaan laporan melihat Hilal, tadi Sidang Isbat secara mufakat telah menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari Rabu 10 April 2024 Masehi," demikian disampaikan Menteri agama RI Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers usai pelaksanaan Sidang Isbat tersebut.
Diterangkan pula, dasar musyawarah pada sidang Isbat itu adalah hasil hisab dan rukyatul hilal.
"Berdasarkan hasil Hisab dan Rukyat yang telah dilaksanakan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI, serta telah dikonfirmasi sejumlah petugas Kementerian Agama di daerah, yang kita tempatkan tidak kurang di 123 titik di seluruh Indonesia," jelas Menteri Agama. (ant/dpi)
Load more