Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan tidak akan ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga bulan Juni 2024 kendati terjadi perang antara Iran dan Israel.
"Sampai bulan Juni tidak naik, itu sudah statemen pemerintah," ungkap dia, saat konferensi pers, di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024).
Sementara itu, Airlangga menyebutkan untuk subsidi dalam tahap monitoring. Terutama meninjau harga minyak.
"Kita monitor harga minyak berapa dan kita terus melakukan exercise, dan kita menjaga agar resource yang ada bisa dimanfaatkan. Dan tentunya subsidi tepat sasaran itu menjadi catatan bagi pemerintah," jelasnya.
Imbas dari saling serang antara Iran dan Israel ini membuat Indonesia mewaspadai kenaikan harga minyak.
"Kita melihat satu dua bulan situasi seperti apa, jadi kalau tidak ada eskalasi kita berharap harga minyak bisa flatten, tetapi kalau ada eskalasi tentu berbeda," ujarnya.
"Kita lihat sampai stabil, biasanya dalam situasi seperti sekarang kalau terjadi deskalasi kita melihat dari pada saat pecah di Ukraina, pada saat Gaza tidak terlalu berpengaruh. Namun kalau yang ini berpengaruh karena ini Selat Hormuz, di situ menjadi sangat penting dan krusial," sambungnya.
Namun saat ditanya terkait skenario terburuk apabila terjadi kenaikan harga minyak mentah dunia, Airlangga sebut tak ingin berandai-andai terkait skenario terburuk.
"Kita belum bicara worst, tapi kita hitung. Tentu kita melihat berbagai skenario tetapi saat sekarang ini monitor situasi dulu, kita tidak boleh overrating," tandas dia. (agr/muu)
Load more