Jakarta, tvOnenews.com - MM alias Bucing (30) terduga pelaku pembunuhan tukang nasi goreng di Cilincing dijerat Pasal 339 KUHP tentang Perampasan Nyawa Seseorang dengan Sengaja.
Hal ini dikatakan Kapolsek Cilincing Kompol Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragih pada Kamis (18/4/2024).
"Ancamannya kurungan badan paling lama 15 tahun,” kata Fernando.
Fernando memaparkan penganiayaan dengan senjata tajam itu terjadi di Jalan Baru Cilincing, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara pada Selasa (9/4/2024) dini hari lalu.
Kejadian berawal saat korban berinisial AF sedang mengikuti sekelompok pemuda untuk membangunkan warga sahur usai berjualan nasi goreng.
"Usai jualan korban ikut anak-anak ngoprek membangunkan sahur menggunakan sound system," terangnya.
Di tengah-tengah kegiatan, kata Fernando, ada orang yang menggeber motornya masuk ke dalam rombongan yang saat itu berjalan sehingga menimbulkan suara bising.
Akibatnya mereka cekcok dan adu mulut sehingga pelaku pergi. Sementara itu, rombongan terus berjalan.
"Tidak berselang lama Bucing kembali dengan membawa senjata tajam menyerang rombongan dan melukai korban,” kata dia.
Fernando mengatakan korban dilukai lebih dari satu kali yang mengakibatkan luka terbuka pada dada kiri dan dagu dan luka pada kepala sebelah kiri atas sehingga korban meninggal dunia.
Setelah melakukan aksi, pelaku kabur ke Kepulauan Seribu dan berhasil ditangkap di rumah keluarganya di Pulau Kelapa Dua, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu pada Rabu (17/4/2024).
Pada awalnya aksi penganiayaan ini viral di media sosial yang disangka aksi tawuran antar dua kelompok remaja di Cilincing saat Ramadhan 1445 Hijriah.
Kapolsek Cilincing membantah korban meninggal dunia akibat aksi tawuran tetapi murni akibat cekcok.
"Ini bukan aksi tawuran tapi cekcok yang berujung pada tindakan melukai korban yang akhirnya meninggal dunia," tegas Fernando.
Menurut dia, ini bukan aksi tawuran karena mereka ini keluar rumah bukan membawa sajam tapi memang untuk membangunkan warga untuk sahur.
"Kalau tawuran mereka keluar rumah sudah siap dengan senjata tajam dan alat lainnya untuk saling berkelahi," pungkasnya. (ant/nsi)
Load more