Jakarta, tvOnenews.com - Konflik yang terjadi antara Iran dan Israel disebut bisa mempengaruhi harga BBM dan gas LPG bersubsidi di dalam negeri.
Terkait dugaan kenaikan BBM dan gas LPG tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto meminta agar masyarakat tak perlu panik menyikapi gejolak konflik antara Iran dan Israel.
Sebab, kata Mulyanto, banyak opsi untuk menekan impor migas nasional, termasuk peningkatan efisiensi distribusi BBM dan gas LPG bersubsidi yang lebih tepat sasaran di tengah konflik Iran-Israel ini.
Politikus PKS ini juga mengatakan, kenaikan minyak dunia ini sebenarnya tak terlalu jauh dari asumsi makro ICP dalam APBN tahun 2024 yang sebesar USD 82 per barel.
Bahkan, lanjut Mulyanto, harga minyak dunia dalam dua pekan terakhir menunjukkan tren melandai.
"Kondisi dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Tapi masyarakat tidak perlu panik, khususnya terkait dengan kemungkinan kenaikan harga BBM dan gas LPG bersubsidi," kata Mulyanto, dalam keterangannya, Jumat (19/4/2024).
Ia menjelaskan, puncak harga minyak WTI pada April 2024 mencapai sebesar USD 87 per barel.
Setelah itu, secara fluktuatif harga minyak mentah terus turun mencapai USD 82,9 per barel pada 17 April 2024.
Hal ini berarti, harga minyak mentah dunia sudah mendekati asumsi makro ICP APBN 2024.
"Mudah-mudahan tren ini berlanjut, menuju angka di bawah USD 70 per barel," kata dia menambahkan.
Serangan yang dilakukan Iran ke Israel membuat ketegangan di Timur Tengah meningkat.
Agresi militer lewat udara yang dilakukan Iran kepada Israel tersebut dilakukan sebagai serangan balik atas hancurnya kedutaan besar Iran di Suriah oleh rezim zionis itu.
Timur Tengah adalah daerah yang strategis dalam ekonomi global. Oleh karenanya, serangan tersebut dikhawatirkan akan membuat harga minyak dunia naik. (iwh)
Load more