ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
ILUSTRASI - Kartini
Sumber :
  • Perpustakaan Jakarta PDS HB Jassin

Hari Kartini: Inilah Sejarah Singkat Surat-Surat Kartini

Inilah sejarah singkat surat-surat Kartini. Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April. Lantas, bagaimana sejarah singkat surat-surat Kartini itu?
Minggu, 21 April 2024 - 07:12 WIB

Jakarta, tvOnenews.com -  Inilah sejarah singkat surat-surat Kartini. Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April.

Setiap tanggal 21 April surat-surat Raden Ajeng (R.A) Kartini kembali didengungkan untuk mengenang sejarah pahlawan emansipasi tersebut ketika menyelamatkan para perempuan Indonesia dari masa-masa gelap penjajahan menuju terang.

Figur-figur Kartini masa kini pun kembali ditulis di media-media massa. Ini mengingatkan bahwa meski sosok beliau sudah tiada, daya juang yang tertulis dalam surat-suratnya tetap melekat menjadi semangat dalam diri perempuan yang setiap hari bertaruh untuk kemajuan bangsa.

Lantas, bagaimana sejarah singkat surat-surat Kartini itu?

Kartini merupakan putri dari pasangan bangsawan bernama Raden Mas (R.M.) Sosroningrat dan Mas Ajeng Ngasirah. Dia tercatat mulai menulis surat pertamanya pada tahun 1899.

Baca Juga

Berdasarkan buku berjudul Kartini: the Complete Writings 1898-1904 yang diedit dan diterjemahkan oleh Periset Senior Ilmu Sejarah Monash University Joost Coste, Kartini menulis surat pertamanya kepada salah satu rekannya yang termasuk aktivis pergerakan feminisme di Belanda, yakni Estelle (Stella) Zeehandelaar.

Dalam surat tersebut, Kartini menuliskan keresahannya yang mendambakan kebebasan sebagai seorang perempuan. 

Kartini menuliskan kalau dia ingin bergerak untuk kebebasan dan kebahagiaan dirinya sendiri, tidak terkungkung dalam rutinitas domestik yang mewajibkan perempuan Jawa untuk tinggal di rumah pada saat itu dan tidak memiliki kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri.

Pada surat pertamanya itu, Kartini juga membahas betapa dalam tradisi Jawa, perempuan—terlebih yang menyandang gelar bangsawan sepertinya—harus patuh terhadap aturan-aturan kerajaan yang sebenarnya dia tentang termasuk bagaimana dirinya harus berjalan dengan posisi jongkok saat melewati kedua orang tuanya. Ini dilakukan hanya untuk memperlihatkan rasa hormat.

Kartini turut mengeluhkan betapa komunikasi dengan saudara-saudaranya pun terbatas oleh aturan-aturan yang cukup mengekang. 

Seperti contoh, adik-adiknya yang tak boleh sama sekali menyentuh kepalanya meski hanya untuk bercanda karena dianggap tidak sopan dalam adat Jawa.

Sejak tahun 1889 hingga 1904, Kartini mulai aktif menulis. Surat-surat balasan dari teman-temannya yang telah merasakan indahnya menjadi perempuan di dunia modern di saat Indonesia masih berperang melawan penjajahan ini menyalakan api dalam dirinya untuk terus memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan Indonesia kala itu.

Dalam salah satu suratnya, Kartini turut menentang budaya poligami yang saat itu masih kental dilakukan di Jawa.

Sebagai korban poligami—di mana Kartini pada saat itu dipaksa menikah oleh ayahnya dengan Bupati Rembang Raden Adipati Joyodiningrat yang sudah memiliki tiga istri dan tujuh orang anak—Kartini merasa praktik pernikahan paksa tersebut perlu dihentikan.

Pasalnya, menurut dia, perempuan seharusnya boleh menentukan pilihan hidupnya sendiri termasuk dalam memilih pasangan hidup.

Kartini sempat menulis surat kepada dua pasangan suami-istri yang merupakan sahabat penanya, yakni Jacques Henrij (J.H) Abendanon dan Rosa Manuela Abendanon. 

Pada tahun 1900 hingga 1905, J.H. Abendanon menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama dan Kerajinan Hindia Belanda (Indonesia).tvonenews

Kumpulan Surat Kartini Dibukukan dengan Judul Habis Gelap Terbitlah Terang

J.H Abendanon memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan Kartini.

Dia adalah orang yang memberikan beasiswa kepada Kartini untuk bersekolah di Belanda, tetapi ditolak mengingat saat itu Kartini terpaksa harus menikah.

Salah satu suratnya kepada J.H Abendanon berbunyi, "Tahukah Anda apa yang ada di pikiran perempuan Jawa? Mereka hidup hanya untuk menikah. Tidak peduli menjadi istri ke berapa”. 

J.H Abendanon-lah yang kemudian mengumpulkan surat-surat Kartini yang sarat akan nilai-nilai emansipasi, perjuangan dan perlawanan terhadap penjajahan dalam sebuah buku yang judulnya diterjemahkan dalam bahasa Melayu, yaitu Habis Gelap Terbitlah Terang.

Buku tersebut diterbitkan tujuh tahun setelah Kartini meninggal di usia 25 tahun pada 17 September 1904 usai melahirkan anak pertamanya—Soesalit Djojohadhiningrat.

Hari Kartini pun ditetapkan sebagai hari penting dalam sejarah Indonesia pada masa Presiden Soekarno yang kala itu mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964 tanggal 2 Mei 1964.

Keputusan tersebut sekaligus menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. (ant/nsi)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

APBN Maret Defisit Rp104 Triliun, Sri Mulyani Klaim Masih Sesuai Desain Awal: Bukan Hal yang Mengkhawatirkan

APBN Maret Defisit Rp104 Triliun, Sri Mulyani Klaim Masih Sesuai Desain Awal: Bukan Hal yang Mengkhawatirkan

Menkeu Sri Mulyani menyebut bahawa defisit APBN Rp104 triliun bukan merupakan hal yang mengkhawatirkan karena masih di dalam desain APBN awal pemerintah.
Teks Khutbah Jumat Singkat 2 Mei 2025: Mari Sambut Bulan Zulkaidah dengan Ibadah yang Lebih Baik

Teks Khutbah Jumat Singkat 2 Mei 2025: Mari Sambut Bulan Zulkaidah dengan Ibadah yang Lebih Baik

Berikut bahan materi teks khutbah Jumat singkat untuk shalat Jumat, 2 Mei 2025 mengambil tema tentang menjaga dan meningkatkan ibadah menyambut bulan Zulkaidah.
Panpel Malut United Larang Suporter Persib Datang Ke Stadion Gelora Kie Raha, Tapi Kalau Penonton Umum ...

Panpel Malut United Larang Suporter Persib Datang Ke Stadion Gelora Kie Raha, Tapi Kalau Penonton Umum ...

Malut United akan menjamu Persib dalam laga lanjutan pekan ke-31 Liga 1 2024-2025 pada Jumat (2/5/2025). 
Kementan Perkuat Pengawasan dan Distribusi, Harga Ayam Hidup Mulai Naik

Kementan Perkuat Pengawasan dan Distribusi, Harga Ayam Hidup Mulai Naik

"Aturan ini bukan sekadar formalitas, tapi solusi jangka panjang untuk mencegah kelebihan pasokan ayam hidup,"
Jadi “Lumbung” PMI, Pemkab Banyuwangi Pertimbangkan Pembentukan Satgas TPPO

Jadi “Lumbung” PMI, Pemkab Banyuwangi Pertimbangkan Pembentukan Satgas TPPO

Usulan terbuka pembentukan Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) menjadi pertimbangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Saat IMF dan Bank Dunia Proyeksi Ekonomi RI Hanya Tumbuh 4,7 persen, Istana Masih Percaya Diri: Investasi Kita Terbukti

Saat IMF dan Bank Dunia Proyeksi Ekonomi RI Hanya Tumbuh 4,7 persen, Istana Masih Percaya Diri: Investasi Kita Terbukti

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi percaya diri bahwa Indonesia tetap memiliki fondasi ekonomi yang kokoh meski pertumbuhan ekonomi diprediksi IMF turun.

Trending

Resmi! AFC Jatuhkan Sanksi kepada China Jelang Pertandingan Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Resmi! AFC Jatuhkan Sanksi kepada China Jelang Pertandingan Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

AFC resmi menjatuhkan hukuman kepada Asosiasi Sepak Bola China (CFA) jelang pertandingan melawan Timnas Indonesia di lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Usai Timnya Kalah Lawan Yolla Yuliana Cs, Megawati Hangestri Langsung Kasih Kejutan untuk Gresik Petrokimia, Dia...

Usai Timnya Kalah Lawan Yolla Yuliana Cs, Megawati Hangestri Langsung Kasih Kejutan untuk Gresik Petrokimia, Dia...

Megawati Hangestri beri kejutan untuk Gresik Petrokimia yang baru mengalami kalah lawan tim Yolla Yuliana, Jakarta Popsivo, kejutan apa dari Megawati Hangestri?
Meski Diizinkan FIFA Bela Timnas Indonesia, PSSI Tolak Lanjutkan Proses Naturalisasi Pemain Keturunan Jika Hal Ini Terjadi

Meski Diizinkan FIFA Bela Timnas Indonesia, PSSI Tolak Lanjutkan Proses Naturalisasi Pemain Keturunan Jika Hal Ini Terjadi

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, berikan syarat khusus buat para pemain keturunan di Eropa yang bakal dinaturalisasi dan memperkuat Timnas Indonesia.
Tyronne del Pino Susul Ciro Alves Pergi? Jurnalis Malaysia Sebut Persib Bandung Lagi Incar Playmaker Kelas Dunia untuk Musim Depan

Tyronne del Pino Susul Ciro Alves Pergi? Jurnalis Malaysia Sebut Persib Bandung Lagi Incar Playmaker Kelas Dunia untuk Musim Depan

Persib Bandung buat gebrakan lagi? Setelah Saddil Ramdani, kini mereka dirumorkan sedang dekati playmaker kelas dunia sebagai suksesor dari Tyronne del Pino.
Kapten Red Sparks Tak Kuat Lagi, Akhirnya Bongkar Perbedaan Serius Setelah Ditinggal oleh Megawati Hangestri

Kapten Red Sparks Tak Kuat Lagi, Akhirnya Bongkar Perbedaan Serius Setelah Ditinggal oleh Megawati Hangestri

Setelah ditinggal pevoli asal Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi, kapten Red Sparks Yeom Hye-seon akhirnya berani mengungkapkan perbedaan yang dialami oleh timnya.
Setelah Tak Lagi di Red Sparks, Megawati Hangestri Ungkap Sosok Sebenarnya Ko Hee-jin di Matanya: Dia Lama Kelamaan jadi...

Setelah Tak Lagi di Red Sparks, Megawati Hangestri Ungkap Sosok Sebenarnya Ko Hee-jin di Matanya: Dia Lama Kelamaan jadi...

Megawati Hangestri Pertiwi resmi tak berseragam Red Sparks lagi untuk musim depan, saat proses perpisahan di bandara Incheon Korea, Megawati sebut Ko Hee-jin..
Media Vietnam Singgung Ramai-ramai Pemain Timnas Indonesia Kabur saat Diminta Lawan Manchester United, Pelatih Kim Sang-sik Terpukul

Media Vietnam Singgung Ramai-ramai Pemain Timnas Indonesia Kabur saat Diminta Lawan Manchester United, Pelatih Kim Sang-sik Terpukul

Pelatih ASEAN All Stars, Kim Sang-sik terpukul dengan kabar mengejutkan dari para pemain Timnas Indonesia jelang lawan Manchester United (MU).
Selengkapnya

Viral