Jakarta, tvOnenews.com - Hari Kartini selalu diperingati sebagai momen memperjuangkan hak-hak perempuan. Bagi Menteri Sosial Tri Rismaharini, wanita kini semakin dituntut dalam jalankan peran ganda di kehidupan modern.
Setiap Hari Kartini, perempuan Indonesia selalu diingatkan bagaimana perjuangan agar hak-hak para wanita selalu tercapai setelah mengalami banyak penindasan.
Mestinya pula, setiap Hari Kartini perempuan Indonesia pun menyadari bahwa meski kini kesetaraan lebih baik dari pada masa lalu, namun tuntutan yang diberikan kepada para wanita juga semakin berat.
Sebagai Menteri Sosial, Tri Rismaharini atau biasa dipanggil Risma mengatakan dirinya harus menjalani peran ganda dalam hidupnya.
Di satu sisi, harus aktif dan tegas sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia, namun saat pulang ke rumah, Risma harus menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluarganya.
Ia mengatakan, tuntutan bagi kaum perempuan di era modern semakin besar sehingga harus ada dukungan yang cukup dari lingkungannya.
Risma pun menyadari masih banyak masalah perempuan di tengah Hari Kartini yang sudah bertahun-tahun diperingati masyarakat Indonesia.
Misalnya adalah masalah ekonomi yang masih menjerat sebagian besar masyarakat Indonesia.
"Tuntutan kaum perempuan untuk menjadi peran ganda itu menjadi lebih besar, terutama karena harus ada supporting, terutama ekonomi," kata Risma, dalam sebuah wawancara.
Sementara itu, perempuan sudah lebih leluasa dalam mendapatkan pendidikan tinggi.
Namun, saat bekerja mereka pun dituntut untuk tetap bisa berprestasi di luar bidang domestik rumah tangga.
Risma mengatakan, saat dirinya masih menjadi Wali Kota Surabaya ataupun kini menjadi Menteri Sosial, selalu menyampaikan pada para stafnya yang perempuan bahwa saat bekerja harus profesional.
Misalnya, saat dirinya menjadi ibu di rumah, ia adalah ibu dari anak-anaknya.
Namun, saat Risma menjadi wali kota, ia adalah ibu bagi jutaan anak di Surabaya.
Baginya, ia harus bisa membagi perannya ketika berada dalam satu konteks lingkungan tertentu.
"Yang ingin saya sampaikan, kemudian saat kita memasuki ada ruangan atau tempat lain yaitu di rumah, peran kita itu tetap seorang ibu dan seorang istri. Karena itu, saat di rumah kita harus menjadi peran yang berbeda," kata Risma menegaskan. (ant/iwh)
Load more