Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan ada 1,26 juta ton stok beras di gudang BUMN.
“Hingga akhir Lebaran Idul Fitri 2024 ini, kalau untuk stok beras Bulog saat ini ada 1,26 juta ton. Itu data posisi terakhir per 17 April 2024," kata Bayu dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (21/4/2024).
Perum Bulog terus berupaya melakukan penyerapan gabah kering panen (GKP) di tingkat petani untuk pengadaan stok beras dalam negeri.
Perum Bulog mencatat sudah melakukan pembelian sebanyak 187 ribu ton GKP di tingkat petani hingga posisi 17 April 2024.
“Kalau untuk target penyerapan gabah di 2024 intinya kami sangat usahakan dan berkonsentrasi penuh lakukan pengadaan dalam negeri secara optimal,” tegas dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan potensi produksi beras pada April diperkirakan mencapai 4,9 juta ton sehingga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketersediaan beras dalam negeri.
“Bulan ini (potensi) panen padi 4,9 juta ton setara beras, Yang kemarin bulan lalu (Februari) dari 3,5 juta ton naik 3,8 juta ton (pada Maret),” kata Arief di sela halalbihalal bersama awak media di Jakarta, Kamis (18/4/2024).
Angka itu berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Selanjutnya panen padi pada Mei juga diperkirakan mencapai 3 juta ton setara beras. Angka ini menurun dari prediksi pada bulan April.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menginginkan stok beras Bulog minimal di angka 3 juta ton.
“Kalau Pak Presiden ingin Bulog itu punya minimal 3 juta ton stok beras, kalau penugasan dari Badan Pangan (ke Bulog) kan 2 juta ton, kenapa 2 juta ton? Karena 1,2 juta tonnya itu dipakai untuk SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan)," katanya.
Perum Bulog dan jajarannya di seluruh wilayah Indonesia menerapkan sistem jemput bola dalam penyerapan GKP di tingkat petani.
"Kemudian kita juga punya bantuan pangan (10 kg beras) untuk KPM Januari sampai Juni 2024,” imbuhnya.(ant/lkf)
Load more