Sebab kata dia, di organisasi yang ia pimpin, anggotanya terdiri dari gender perempuan dan laki-laki.
“Stigma itu harus dihilangkan bahwa perempuan tidak saja bisa memimpin perempuan tapi laki-laki juga,” kata Sinda.
Sinda mengakui sebagai seorang pemimpin perempuan, terdapat tantangan yang berat.
Ia juga menyadari bahwa ketidaksetaraan gender masih menjadi masalah yang besar di masyarakat, termasuk dalam hal bencana.
"Waktu bencana diantaranya pembalut wanita, pampers dan susu anak- anak itu sering dilupakan untuk menjadi bagian dari donasi masyarakat,” ucap Sinda Sutadisastra.
Sementara itu Ketua relawan Tim Hukum Merah Putih, C Suhadi menuturkan bahwa sosok Kartini sebagai simbol perempuan hebat, telah berhasil membangun image di kalangan bangsawan dan penjajah.
Menurutnya bahwa perempuan harus sejajar dengan laki- laki dalam hal berprestasi dan berbuat untuk bangsa dan negaranya.
Load more