Adapun pendatang tersebut paling banyak berasal dari Kota Bekasi, yakni 80 orang, 77 orang tidak menuliskan secara rinci kota asalnya, 42 orang dari Tangerang dan Depok, 35 orang dari Bogor, 28 orang dari Kabupaten Bekasi, 26 orang dari Kota Medan, 23 orang dari Indramayu, 21 orang dari Brebes dan 19 orang dari Tangerang.
Adapun sepuluh pekerjaan pendataan tersebut, antara lain pelajar atau mahasiswa sebanyak 274 orang (27,08 persen), karyawan swasta 252 orang (24,90 persen), belum atau tidak bekerja 162 orang (16,01 persen), mengurus rumah tangga 137 orang (13,54 persen), wiraswasta 109 orang (10,77 persen), buruh harian lepas 21 orang (2,08 persen), pegawai negeri sipil (PNS) 15 orang (1,48 persen), guru 10 orang (0,99 persen), TNI 8 orang (0,79 persen) dan dokter 5 orang (0,49 persen).
Sebelumnya, Budi memprediksi pada 2024 usai Lebaran ini jumlah pendatang baru di Jakarta akan menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Jadi kami memprediksi bahwa pada tahun ini untuk yang arus balik ini, yaitu sekitar 10 ribu sampai 15 ribu (pendatang masuk Jakarta). Kalau kemarin (2023) kan di angka 20 sampai 25 ribuan," kata Budi saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (17/4).
Salah satu penyebab pendatang baru ke DKI Jakarta menurun, kata Budi, karena secara umum pembangunan nasional saat ini sudah merata di beberapa daerah, termasuk infrastrukturnya.
Selain itu, perekonomian nasional juga sudah membaik. Begitupun dengan pemerataan lapangan kerja yang saat ini sudah banyak pilihan di seluruh Indonesia. (ant/dpi)
Load more