“Pompanisasi ini kami fokuskan di Pulau Jawa, semua kawasan sentra produksi dari Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat. Hari ini kita pompa airnya, langsung diolah lahannya dan lusa sudah bisa tanam,” ungkap Amran.
Ia menuturkan Kementan memfokuskan program pompanisasi di Pulau Jawa karena rentang kendali yang dekat. Selain itu, 70 persen produksi beras nasional juga masih ditopang oleh Pulau Jawa.
Pompanisasi dilakukan secara masif, lanjut Amran, karena dapat membantu aktivitas tanam petani di lapangan. Petani akan lebih mudah dan cepat melakukan olah tanah yang diikuti tanam padi nya kemudian.
Amran berharap gerakan pompanisasi dapat memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan produksi beras nasional secara signifikan sehingga bisa mewujudkan swasembada pangan seperti yang terjadi pada tahun 2016-2018.
“Kita targetkan pompanisasi ini bisa memberikan tambahan minimal 1,2 juta ton beras. Itu minimal. Semoga bisa sampai 1,5 juta ton. Dengan begitu, sebelum tiga tahun kita harapkan bisa swasembada lagi,” tutur Amran.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil mengatakan, selain meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari IP100 menjadi IP200, diharapkan pompanisasi memberikan kontribusi produksi maksimal.
“Karena memang luas baku sawah kita secara Nasional, Jawa Tengah termasuk dalam peringkat tiga besar nasional,” kata Ali.
Load more