Ali Jamil mengungkapkan, potensi sawah tadah hujan Jateng sebesar minimal 267.720 hektare. Program pompanisasi ini dirancang untuk meningkatkan indeks pertanaman padi di sawah tadah hujan, termasuk untuk sawah tadah hujan.
Dari catatan secara nasional, 7,4 juta hektare luas baku sawah di Indonesia, ada sekitar 36 persen merupakan sawah tadah hujan.
"Artinya ada sekitar 2,7 juta hektare sawah tadah hujan. Nah, dari total secara nasional itu kita intervensi berapa hektare yang memiliki sumber air permukaan khususnya (seperti sungai, embung, long storage) dan dapat diairi sawah tadah hujan menggunakan pompanisasi. Jadi kita bergerak di lahan tadah hujan secara umum," jelas Ali.
Lebih lanjut Jamil mengatakan target pada tahun 2024 hingga bulan Oktober khusus lahan sawah tadah hujan akan dimaksimalkan mencapai 1 juta hektare.
Dia mengatakan, dengan pemberian bantuan pompa air lahan tadah hujan tersebut dapat ditingkatkan indeks pertanaman (IP) padi di atasnya.
"Target Pak Menteri 1 juta hektare. 500 ribu khusus di Pulau Jawa ini termasuk Jawa Tengah. Dengan adanya peningkatan produktivitas pertanaman juga akan terjadi peningkatan penghasilan maupun pendapatan masyarakat," pungkas Ali.
Apel Siaga Alsintan melalui penyerahan secara simbolis bantuan alsintan berupa pompa air turut dihadiri Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi termasuk Kapolda Jateng yang diwakili Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol. Abiyoso Seno Aji dan Kajati Jateng. (ant/aag)
Load more