Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyinggung soal kehadiran rumah sakit canggih yang diharapkan dapat mengurangi jumlah masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri.
Ia menyebut hampir 1 juta orang Indonesia pergi berobat ke luar negeri setiap tahunnya. Menurutnya hal tersebut membuat negara kehilangan devisa 11,5 miliar US dollar atau RpRp170 triliun.
Padahal menurutnya Indonesia memiliki dokter-dokter berkualitas yang tak kalah dengan dokter luar negeri.
Untuk iti Jokowi mengapresiasi rumah sakit yang teris berinovasi, seperti misalnya Bethsaida Hospital.
Peningkatan layanan merupakan respons bagi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat yang semakin meningkat, juga sebagai upaya untuk selalu menghadirkan fasilitas dan layanan terkini sesuai dengan perkembangan zaman.
Pada tahun 2024 dilakukan beragam peningkatan layanan yaitu revitalisasi beberapa area pelayanan seperti area main lobby, serta dilengkapi dengan teknologi digital, yaitu Interactive Digital Kiosk untuk pendaftaran mandiri pasien rawat jalan.
Lalu adanya area VIP Lounge yang memiliki privasi tinggi dengan adanya akses face recognition di setiap pintu.
Lalu empat Center of Excellence yaitu Dental Center (Gigi & Mulut), Emergency & Heart Attack Center (UGD), Women Health Center (Kebidanan & Kandungan), serta Heart & Vascular Center (Jantung & Pembuluh Darah).
Hal itu sudah memiliki pelayanan tersentralisasi mulai dari pendaftaran, pembayaran, farmasi, area ruang tunggu, area konsultasi, area perawatan dan dilengkapi dengan peralatan medis terkini, tenaga medis ahli, serta berbagai fasilitas pendukung lainnya.
Terdapat pula pengadaan alat diagnostik canggih dan merupakan yang pertama di Indonesia, yaitu CT Scan Revolution Apex Elite 512 Slice, yang menghadirkan gambaran organ tubuh dengan resolusi tinggi dengan detail terbaik untuk diagnosis yang tepat, serta merupakan yang pertama di Indonesia.
Kemudian alat Mobile X-Ray AMX Navigate yang memungkinkan diagnosis pasien dengan kondisi non-transportable (pasien yang tidak dapat dipindahkan) dan telah dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Untuk pendukung tindakan operasi, juga adanya pengadaan alat C-Arm OEC Elite yang dapat memberikan visualisasi akurat dan tepat pada berbagai prosedur medis.
Serta Cath Lab Allia IGS 520 with Autoright yang memiliki sistem canggih dengan kecerdasan buatan (AI) untuk prosedur intervensi diberbagai bidang medis yang dapat mengoptimalkan kualitas gambar secara otomatis dan mengurangi paparan radiasi bagi pasien.
Dr Pitono Yap mengungkapkan, “Pembaharuan fasilitas dan teknologi medis yang kami lakukan, bertujuan untuk memberikan diagnosis medis yang lebih tepat dan akurat, sehingga bisa meningkatkan angka kesembuhan pasien melalui penanganan medis yang sesuai dengan keluhan atau penyakit yang dialami."
"Tidak hanya bagi pasien, teknologi-teknologi canggih yang kami adakan mulai dari CT Scan 512 Slice, Mobile X-Ray, C-Arm & Cath Lab, juga membantu para dokter untuk memberikan penegakan diagnosis dalam memberikan penanganan yang tepat bagi pasien," katanya pada Sabtu (27/4/2024).
Iwan A. Setiawan, selaku VP Bethsaida Hospital juga mengatakan “Kami memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan Kesehatan terbaik bagi pasien secara menyeluruh. Salah satunya dengan adanya kolaborasi bersama asuransi-asuransi rekanan, terkait kendali mutu dan biaya untuk perawatan pasien di Bethsaida Hospital."
Sedangkan Norman Daulay menambahkan, “Seluruh proses pembangunan yang dilakukan oleh Bethsaida Hospital sudah direncanakan sebaik mungkin dengan konsep yang matang, bukan hanya untuk tujuan estetika, tapi juga dalam hal fungsi ruang serta optimalisasi sirkulasi untuk memastikan hasil yang dicapai dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh pasien dan pengunjung."
Untuk memberikan pengalaman yang baik, konsep revitalisasi yang kami sediakan juga lebih menyerupai hotel dibandingkan dengan hospital pada umumnya," ungkapnya.
Ia menyebut tidak hanya area pelayanan umum, namun juga ada inovasi konsep pelayanan di Center of Excellence Bethsaida Hospital dengan menganut sistem Cluster-ing, yaitu layanan dan alur pasien yang sudah tersentralisasi pada satu area yang sama.
M. Nawawi juga menyinggung hal yang sama dengan Presiden Jokowi.
“Saat ini industri kesehatan di Indonesia semakin dituntut untuk berinovasi dan berkembang demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang juga semakin sadar akan pentingnya kesehatan."
"Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa negara hingga 170 triliun per tahun karena tingginya angka masyarakat yang berobat keluar negeri."
Di mana hal ini menjadi motivasi Bethsaida Hospital untuk menyediakan layanan kesehatan termutakhir agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi keluar negeri untuk berobat," tutupnya. (ree)
Load more