Berdasarkan catatan paling lama, gempa merusak di selatan Jawa Barat pertama kali terjadi pada 15 Februari 1844 di Cianjur.
Meski demikian, sebelum dilakukan pencatatan, kemungkinan juga pernah terjadi gempa merusak di tahun-tahun sebelumnya.
Selanjutnya, gempa yang dampaknya sangat merusak kembali terjadi pada 18 Desember 1910.
Setelah pencatatan semakin maju, gempa merusak di selatan Jawa juga terjadi dengan rincian sebagai berikut:
1. Gempa bumi selatan Jawa 24 Juli 1979 dengan Magnitudo 6,3
2. Gempa bumi Tasik 2 November 1979 dengan Magnitudo 6,1
3. Gempa bumi Tasik 16 April 1980, dengan Magnitudo 5,8
4. Gempa bumi sekaligus tsunami di Pangandaran pada 17 Juli 2006, dengan Magnitudo 7,7
5. Gempa bumi Tasik 2 September 2009, dengan Magnitudo 7,3
6. Gempa bumi Tasik 10 Januari 2010, dengan Magnitudo 5,4
7. Gempa bumi Tasik 26 Juni 2010, dengan Magnitudo 6,3
8. Gempa bumi Sukabumi 4 Juni 2012, dengan Magnitudo 6,1
9. Gempa bumi Pangandaran 25 Oktober 2020, dengan Magnitudo 5,6
10. Gempa bumi Sukabumi 27 April 2021, dengan Magnitudo 5,6
11. Gempa bumi Garut 3 Desember 2022, dengan Magnitudo 6,4
Selain gempa yang merusak, dari data tersebut juga terjadi tiga kali tsunami yakni di Pangandaran tahun 2006, Tasikmalaya tahun 2009, dan peringatan dini tsunami Tasikmalaya tahun 2017. (iwh)
Load more