Lembata, Nusa Tenggara Timur-Aktivitas vulkanik gunung api Ile Lewotolok yang berada di pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, hingga penghujung tahun 2021, masih terus menunjukkan ada aktivitas vulkanik dan juga gempa hembusan.
"Selama dua bulan terakhir hingga penghujung tahun 2021 ini, erupsi terus terjadi dengan tinggi kolom abu rata-rata 50 hingga 1000 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga hitam," kata Stanislaus Ara Kian, Ketua Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, saat dihubungi tvonenews.com, Jumat (31/12/2021) siang.
Data PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok yang berada di desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, tercatat selama dua bulan terakhir, terhitung sejak bulan November sampai dengan 31 Desember 2021 siang, erupsi Gunung api Ile Lewotolok sebanyak 1265 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 3-42.7 mm dan lama gempa 12.5-158 detik.
Dijelaskan Ara Kian, sejak dua bulan terakhir, saat terjadi erupsi, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-2000 meter dari puncak.
"Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 3.8-36.5°C. Kelembaban 25-96.5%. Ini pengamatan yang kami di pos Pengamatan selama dua bulan terakhir," jelas Ara Kian.
Lebih lanjut dijelaskan Ara Kian, hingga penghujung akhir tahun 2021, aktivitas gunung Lewotolok masih erupsi dikarenakan masih ada suplay magma walaupun pun sedikit dan pada malam hari terjadi muntahan lava pijar.
"Selain masih adanya suplay magma, sistem kawah gunung lewotolok sudah terbuka sehingga apabila terjadi pergerakan magma dari dalam, dia dengan mudah keluar ke permukaan tanpa ada hambatan, sehinga sampai sekarang masih saja erupsi, walaupun kecil kecil," ungkapnya.
Load more