Jakarta, tvOnenews.com - Kasus kematian anggota Polres Manado yakni Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) masih menyimpan misteri tersendiri.
Pasalnya, motif aksi bunuh diri Brigadir RAT dengan cara menembak kepalanya masih menyimpan misteri hingga saat ini.
Pihak Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) pun melayangkan surat klarifikasi ke Polda Sulawesi Utara (Sulut).
Pasalnya, Kompolnas mengaku mendapati sejumlah kejanggalan status cuti Brigadir RAT saat sang istri almarhum menyampaikan konfirmasinya.
"Kompolnas mengirimkan surat klarifikasi ke Polda Sulut. Kami melihat ada kesimpang-siuran antara keterangan istri almarhum dan keterangan kepolisian. Istri mengatakan BKO, kepolisian mengatakan cuti sejak 10 Maret," kata Anggota Kompolnas, Poengky Indarti saat dikonfirmasi awak media, Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Poengky mengatakan Kejanggalan didapatkan pihaknya terkait izin cuti yang diberikan oleh Polresta Manado.
Pihaknya turut serta mempertanyakan kewenangan Kapolresta Manado, Kombes Julianto Sirait yang membiarkan waktu cuti dari Brigadir RAT yang dinilai melebihi batasan pada aturannya.
"Seharusnya sebagai pimpinan yang baik, pimpinan mencari dong, anggotanya ke mana? Masa 3 tahun dibiarkan? digaji pula. Pimpinan harus diperiksa atas dasar tidak melakukan kewajiban melakukan Pengawasan Melekat terhadap anggotanya," kata Poengky.
"Surat no. B-113/Kompolnas/4/2024 tanggal 29 April 2024. Sudah kami kirim kemarin," sambungnya.
Sebelumnya, Brigadir RAT anggota Polresta Manado ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala saat berada di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Sulut, Michael Irwan Thamsil mengatakan Brigadir RAT tengah bertugas di Jakarta sebagai pengawal seorang pengusaha di Jakarta.
Terungkap, Ini Alasan Anggota Polisi Manado Bunuh Diri dengan Cara Menembak Kepala
Anggota polisi dari Polresta Manado berinisial RA ditemukan tewas di dalam mobil yang tengah terparkir di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan pihaknya menyimpulkan jika anggota polisi tewas diduga kuat bunuh diri.
"Bukan penembakan ya, tapi bunuh diri," kata Ade saat dikonfirmasi awak media, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Di sisi lain, Ade Rahmat mengaku saat ini pihaknya masih memeriksa sejumlah keterangan dari keluarga anggota polisi tersebut.
Langkah itu dilakukan dalam memastikan motif sang anggota polisi nekad mengakhiri hidup dengan menembak kepalanya sendiri.
"Dugaan masalah pribadi, namun, masih akan kita dalami kepada pihak istri, keluarga dan kerabat," ungkapnya. (raa)
Disclaimer : Berita berikut tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan bunuh diri. Bila merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Load more