"Indonesia berharap dapat menjalin kerja sama lebih erat lagi di bidang pertahanan, intelijen, industri pertahanan, dan pendidikan yang lebih kuat dengan Malaysia terutama dalam hal pertukaran siswa militer dan industri pertahanan," tambahnya.
Dalam pertemuan itu, Menhan Prabowo didampingi jajaran pejabat Kemhan RI, antara lain Wakil Menteri Pertahanan RI M. Herindra, Plt. Sekretaris Jenderal Kemhan RI Donny Ermawan Taufanto, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI Marsekal Muda TNI Yusuf Jauhari, Plt. Kepala Biro Tata Usaha dan Protokol Kemhan RI Mayjen TNI Rui Duarte, dan Direktur Kerja Sama Internasional Pertahanan Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan Brigjen TNI Steverly C. Parengkuan.
Di bidang pertahanan, salah satu kerja sama penting dua negara ialah General Border Committee Malaysia-Indonesia (GBC Malindo) yang rutin bertemu tiap tahunnya.
Dalam pertemuan terakhir GBC Malindo Ke-43 pada 2023, Indonesia dan Malaysia sepakat mengaktifkan kembali pos-pos jaga bersama di 14 titik perbatasan Indonesia dan Malaysia yang membentang di Kalimantan.
Dari 14 titik itu, tujuh pos ada di wilayah Indonesia, dan tujuh lainnya ada di Malaysia.
Pertemuan GBC Malindo selanjutnya yaitu yang ke-44 pada 2024 dijadwalkan berlangsung di Malaysia.
General Border Committee Malaysia Indonesia (GBC Malindo) terbentuk pada 11 Agustus 1966 setelah adanya pemulihan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia.
Load more