Jakarta, tvOnenews.com - Begini kabar korban pelecehan seksual oknum mengaku HR viral di LinkedIn, bahkan sampai merasa trauma dan takut keluar rumah.
Belakangan viral mengenai korban pelecehan seksual yang dilakukan oknum mengaku HR bernama Robi Chandra di LinkedIn.
Robi waktu itu mengaku sebagai bagian HR dari anak perusahaan Pertamina, Elnusa dan menawarkan pekerjaan sebagai sekretaris di LinkedIn. Namun, ternyata di dalam prosesnya ia malah melakukan pelecehan seksual.
Berdasarkan pengakuan korban, Robi yang mengaku HR telah melakukan aksi pelecehan seksual dengan modus pencari kerja di LinkedIn ini sejak tahun 2022.
Bahkan, diduga korban pelecehan oknum mengaku HR di LinkedIn itu ada lebih dari 15 orang perempuan dengan berbagai modus.
Salah satu korban berinisial DF mengatakan, ia ditanya hal tak pantas hingga diminta mengirimkan foto hanya menggunakan bra.
Lantas, bagaimana kabar korban pelecehan seksual oknum HR yang viral di Linkedin?
Meski DF menjadi korban pelecehan seksual secara verbal, namun tetap menyisakan trauma bagi perempuan berusia 25 tahun itu.
"Sebenarnya, aku jadi takut kemana-mana," kata DF pilu menceritakan kisahnya, saat ditemui secara langsung oleh tim tvOnenews.com.
DF mengatakan, sejak kasusnya viral di LinkedIn, ia banyak dihubungi oleh kenalan-kenalannya.
Semua orang bertanya-tanya akan kondisinya setelah kasus pelecehan seksual yang menimpanya viral.
Meski demikian, DF mengaku merasa malu karena menjadi salah satu korban pelecehan seksual.
"Sebenarnya aku jadi korban malu, karena termasuk pelecehan seksual, walaupun hanya sebatas verbal," kata DF.
Saking banyak tekanan yang ia terima, DF mengaku juga melakukan konsultasi ke psikiater untuk menenangkan diri.
Apalagi, setelah viral, ia tidak hanya mendapat tekanan dari kasus pelecehan seksual yang menimpanya.
DF mengatakan, setelah viral, banyak komentar baik positif dan negatif yang datang kepadanya.
Tentu, komentar positif membantu DF untuk bisa tetap tegar. Namun, tak sedikit pula komentar negatif yang membuat dirinya merasa semakin disalahkan.
Menurutnya, banyak komentar yang menyalahkan dirinya karena meladeni pelaku, meski ia sama sekali tidak mengirimkan foto vulgar atau mengiyakan hal tak pantas yang diminta pelaku.
Menurut banyak komentar itu, DF mestinya tak usah melanjutkan meladeni oknum HR yang telah melecehkannya itu.
Ia bahkan bertanya-tanya apakah tindakan yang dilakukan dirinya salah, terkai memviralkan kasus pelecehan seksual yang dialaminya.
Meski DF masih merasa kebingungan, keputusannya memviralkan kasus ini membuka fenomena mengenai pelecehan seksual yang terjadi di LinkedIn.
Bahkan, usai memviralkan, banyak korban bermunculan, mengaku juga dilecehkan oleh Robi Chandra.
Para korban mulai berani bermunculan usai unggahan kisah DF viral di media sosial.
DF serta para korban pun perlahan mencoba berani untuk berkonsultasi dengan pengacara, meski belum yakin akan langkah selanjutnya.
"Menempuh jalur hukum, kita masih konsultasi sama lawyer. Jadi aku nggak tahu akan seperti apa. Ada korban yang cukup sampai di sini, ada juga yang mau lapor. Aku dan beberapa korban lain masih memikirkan," kata DF menjelaskan.
Pihak Elnusa telah mengeluarkan klarifikasi bahwa ternyata pelaku atas nama Robi Chandra tidak bertugas merekrut karyawan di perusahaan itu.
Anak perusahaan Pertamina itu juga mengatakan, Robi Chandra kini sudah dibebastugaskan dan sedang menjalani proses investigasi untuk diberikan sanksi.
Sementara itu, pelaku sempat muncul melalui akun Instagram pada 29 April 2024 lalu. Ia mengakui semua perbuatannya dan meminta maaf.
Namun, menurut pantauan tvOnenews.com, kini pesan permintaan maaf itu sudah hilang dan pelaku diduga mengganti nama akun Instagram miliknya. (iwh)
Load more