Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu korban pelecehan seksual oknum HRD sebuah perusahaan terhadap pencari kerja (pencaker) di LinkedIn mengalami trauma.
Seperti diketahui oknum rekruter pegawai sebuah anak perusahaan BUMN Elnusa bernama Robi Candra.
Sementara salah satu korbannya seorang wanita berinisial DF (25) asal Jakarta.
DF menjadi korban pelecehan seksual Robi Chandra lewat LinkedIn.
Robi Chandra oknum HRD yang lakukan pelecehan seksual terhadap pencaker di LinkedIn minta maaf. (IST)
Robi sempat menawarkan pekerjaan sebagai sekretaris perusahaannya, dengan salah satu persyaratannya harus seksi.
Robi sampai menanyakan ukuran dada hingga meminta foto korban dengan memakai bra sebagai syarat lowongan kerja tersebut.
Merasa dilecehkan DF langsung menolak secara baik-baik tawaran lowongan pekerjaan dari oknum HRD tersebut.
Namun penolakan tersebut berbuntut pengancaman. Pelaku mengancam akan memblacklist korban dari jejaring HRD perusahaan.
Setelah mengalami pelecehan dari oknum HRD tersebut, DF mengaku trauma dan ketakutan.
"Saya jadi takut kemana-mana. Dari kantor lama saya menghubungi, temen-temen saya, sampai saudara saya dari jauh juga menghubungi, ini kenapa?" ungkapnya saat ditemui di sebuah kafe di Jakarta, Minggu (28/4/2024).
DF mengaku malu, setelah menjadi korban pelecehan seksual. Ditambah DF memposting pengalamannya tersebut ke media sosial hingga membuatnya viral.
DF tak menyangka postingannya tersebut akan viral di media sosial. Pasalnya, tak hanya dukungan, DF juga banyak menerima hujatan dari warganet sehingga menyebabkan dirinya trauma.
"Saya sempat konsultasi ke psikiater," katanya.
DF mengaku sampai mengabaikan sejumlah panggilan kerja, karena terlalu overthingking.
"Di hari itu aku ada undangan interview, aku enggak datang. Sampai saat ini ada 3 panggilan kerja, mulai dari psikotes, presentasi di akhir, hingga interview awal aku enggak datengin. Karena di pikiranku mereka akan mengenal aku," tuturnya.
Bahkan DF sampai deactive seluruh media sosialnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
DF salah satu korban pelecehan seksual Robi Chandra di LinkedIn. (tvOnenews)
Terkait upaya hukum, DF mengaku masih akan diskusi dengan tim lawyer, apakah akan melaporkan pelaku ke polisi atau tidak.
"Sebenarnya kami menunggu surat dari perusahaan tersebut, karena kalau hanya keterangan saja kami tidak bisa memastikan pelaku benar dibebastugaskan atau hanya sekedar rilis saja, kita perlu bukti," katanya.
DF dan belasan korban lainnya berharap, pelaku meminta maaf secara langsung. Bahkan kalau bisa pelaku juga dipecat dari perusahaanya.
"Kami khawatir dia masih akan melanjutkan aksinya, mencari korban lain. Jadi dari para korban berharap pelaku ini dipecat," ujarnya.
Sebelumnya, DF sempat menyayangkan tidak adanya itikad baik dari pelaku maupun perusahaan terkait, dalam hal ini Elnusa, sebuah anak perusahaan PT Pertamina.
"Semoga pihak perusahaan bisa memberikan informasi yang seterang-terangnya terkait kasus ini. Dmi nama baik, harapan kami perusahaan, bisa klarifikasi soal pelaku diskorsing atau dipecat. Kami khawatir pelaku akan melakukan hal seperti ini lagi," pungkasnya.(muu)
Load more