Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani bertemu dengan tiga pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di sektor tenaga kesehatan saat lakukan kunjungan kerja ke Berlin, Jerman.
Benny mengatakan ketiga PMI tersebut berangkat melalui skema Triple Win Goverment to Goverment atau G to G antara Indonesia dan Jerman.
Dalam pertemuan tersebut, Benny meminta para pahlawan devisa itu menyampaikan aspirasinya.
Hasilnya, ada cukup banyak masukan dari para PMI yang hadir dalam pertemuan tersebut.
"Apa yang menjadi aspirasi mereka akan kami fasilitasi," kata Benny dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Benny mengungkapkan saat ini para PMI ini belum ditempatkan untuk bekerja karena harus mengambil sertifikasi bahasa level B2.
Usai mendapati sertifikasi tersebut, agar setelah lulus para PMI bisa langsung bekerja.
Benny menjelaskan selama proses sekolah bahasa ini para PMI tetap menerima gaji standar Jerman sebesar 2.300 euro atau sekitar Rp39 juta per bulan.
"Setelah mereka bekerja mereka akan mendapatkan gaji 3.000 euro atau sekitar Rp52 juta per bulan," kata Benny.
"Setelah 1 minggu tiba di Jerman, didampingi oleh pihak GIZ, mereka langsung mendapatkan asuransi kesehatan & dan kartu transportasi lokal (Bis, Kereta Api, MRT, LRT)," sambungnya.
Disampaikan Benny, BP2MI mempunyai keinginan, mimpi kami untuk dapat membangun Indonesia Migran Center disitu akan menjadi pusat pelatihan mempersiapkan mereka yang akan berangkat, semuanya serba gratis.
Benny berharap para PMI untuk bisa membantu pemerintah dengan membuat video-video pendek yang menceritakan kehidupan dan seputar pekerjaan di Jerman.
"Disampaikan juga keteman-teman di Indonesia untuk bekerja keluar negeri berangkat secara resmi, Kalau berangkatnya resmi seperti kalian ini mendapatkan fasilitas, gaji yang besar dan dilindungi," ujar Benyamin.
"Saya juga mendoakan agar mereka selalu diberikan kesehatan, disayang oleh pimpinan tempat mereka bekerja dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepada kalian. Yang terpenting, kalian tidak lupa untuk selalu berkomunikasi dengan orang tua di tanah air dan jangan pernah melupakan merah putih, Indonesia," pungkasnya. (raa)
Load more