Jakarta, tvOnenews.com - Ini adalah lima fakta sementara kasus mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta tewas diduga dianiaya oleh senior.
Pada Jumat (3/5/2024) polisi mengungkapkan ada seorang mahasiswa STIP Jakarta berinisial P (19) meninggal dunia. Dugaan sementara adalah korban dianiaya senior.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus mahasiswa STIP yang tewas ini dan memeriksa sejumlah saksi.
(Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan meninjau lokasi tewasnya taruna STIP Marunda Jakarta Utara pada Jumat (3/5/2024). Sumber: ANTARA)
Meski demikian, kuat dugaan bahwa tewasnya mahasiswa STIP di sekolahnya ini disebabkan karena tindak penganiayaan.
Sementara ini, sejumlah fakta berhasil dikumpulkan terkait kasus tewasnya mahasiswa STIP di sekolah ini.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah X fakta sementara tentang kasus tewasnya mahasiwa STIP Jakarta yang terjadi Jumat.
Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut berkaitan dengan kasus tewasnya mahasiswa STIP.
Namun, diduga korban meninggal dunia pda Jumat (3/5/2024) pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dalam kamar mandi kampus.
Setelah ditemukan di kamar mandi, polisi menjelaskan korban kemudian dibawa ke klinik kesehtan kampus namun ternyata sudah dalam keadaan meninggal.
Meski masih dalam penyelidikan, namun berdasarkan pengelihatan kasat mata terdapat tanda kekerasan di tubuh korban.
Keterangan polisi mengungkapkan tanda kekerasan tersebut terdapat di bagian ulu hati korban.
Adapun luka tersebut disebut polisi sebagai luka tumpul, dan masih dicari penyebab meninggalnya korban.
Diduga meninggalnya P tidak hanya disebabkan oleh satu orang, namun sejumlah seniornya.
Terkait hal tersebut, saat ini polisi melakukan penelusuran sambil berjalan dan memeriksa 10 saksi.
"Kami masih melakukan penelusuran dan sambil berjalan ada 10 saksi yang dimintai keterangan untuk menggambarkan rangkaian kejadian," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.
Ketua STIP Ahmad Wahid mengatakan, pihaknya sudah sepenuhnya menghilangkan budaya perpeloncoan di sekolah tersebut.
Oleh karena itu, Ahmad cukup yakin tewasnya mahasiswa STIP diduga dianiaya senior itu terjadi dalam kegiatan di luar program dari kampus.
"Budaya itu sudah kami hilangkan. Itu murni person to person (masalah perorangan)," kata dia menegaskan.
Saat ini, menurut keterangan kepolisian, jasad korban ada di RS Polri untuk diambil visum et repertum.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan pihaknya juga melakukan pemeriksaan forensik.
"Kami juga melakukan pemeriksaan laboratorium forensik terhadap jasad korban dan nantinya seluruh data yang ada akan diadu dengan kamera CCTV yang ada," kata Gidion. (iwh)
Load more