Indramayu, tvOnenews.com - Kisah Masiroh TKW asal Desa Pranggong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, hilang selama 22 tahun di negara Suriah, akhirnya kembali ke kampung halamannya.
Bahkan kerabatnya yang berada di kampung mengaggap Masiroh sudah meninggal dunia.
Masiroh (38) seorang tenaga kerja wanita pulang kampung dalam keadaan sehat. Padahal pihak keluarga menganggap Masiroh telah meninggal mengingat negara Suriah merupakan negara konflik.
Bahkan, Masiroh, sudah dinyatakan meninggal, keluarga Masiroh sempat mengelar tahlilan untuk Masiroh.
Sementara itu, Masiroh, menjelaskan, berangkat mengadu nasib ke laur negri sejak tahun 2001, selepas lulus Sekolah Dasar (SD).
Masiroh berangkat ke Suriah sebagai pahlawan devisa negara dengan cara ilegal. Masiroh berangkat menggunakan kapal laut. MAsiroh datang di tengah konflik peperangan.
Masiroh kehilangan paspor dan sempat berpindah-pindah majikan selama 4 kali. Yang memilukan seluruh gajinya selama kerja bertahun-tahun diambil majikan pertamanya.
"Berangkat ke Suriah tahun 2001, di majikan yang pertama 4 tahun, udah itu di majikan yang pertama dipukuli sama istrinya. Setelah itu pindah kerja lagi 3 tahun bayarannya sama majikan yang pertama itu diambil. Yang ketiga, 3 tahun lagi gajinya diambil lagi oleh majikan yang pertama," ungkapnya.
"Waktu di majikan yang ketiga terjadi peperangan, aku takut. Pas perang itu aku pergi sama majikan, Alhamdulillah Allah masih melindungi sehingga aku gak ada yang luka," tambah Masiroh, kepada tvOneNews.com.
Gaji Dibawa Kabur Majikan Pertama
Adik kandung Masiroh, yakni Abdul Siraj sebelumnya mengatakan, jika keluarganya sudah melakukan berbagai cara untuk menemukan keberadaan Masiroh. Namun keberadaan Masiroh tetap tidak di ketahui hingga akhirnya dianggap sudah meninggal dunia.
"Dari tahun 2001 itu masih ada kontak, hilang kontak itu pas tahun 2002, terus pas 2023 ada seorang YouTuber yang videoin permasalahannya diterangin secara detail. Alhamdulillah ada perkembangan pas 2024 bulan Juni, terus langsung lah sama majikan ke empat ini ada komunikasi lewat video call," katanya.
Masiroh kerap dipindah-pindah kerja ke majikan satu hingga ke majikan tiga. Bahkan selama kerja bertahun-tahun gaji Masiroh diambil oleh majikan pertamanya.
Hingga saat ditagih si majikan pertamanya tersebut kabur membawa gajinya selama kerja bertahun-tahun.
"Nah jadi total Masiroh bekerja di tiga majikan itu seluruhnya selama 10 tahun," jelas Abdul, adik TKW," ujarnya.
Lanjut Abdul, hingga saat ini Masiroh masih mengalami trauma yang mendalam akibat penyiksaan majikan dan peperangan di sana. Bahkan masiroh tidak mengenal teman-temanya semasa ia duduk di bangku sekolah, serta tidak fasih berbahasa Indonesia.
"Kemudian Masiroh pindah lagi ke majikan yang ke empat dan bekerja selama 4 tahun, Alhamdulillah majikan yang ke empat ini bener, baik, jujur. Meskipun awalnya gaji Masiroh tetap masih diminta sama majikan yang pertama, namun majikan yang ke empat ini kekeh, tidak mau, dan ingin membayar gajinya langsung ke Masiroh karena itu adalah haknya dia," ungkap sang adik.
Meski sempat dianggap meninggal, pihak keluarga masih merasa yakin jika Masiroh sebenarnya masih hidup.
"Kami sudah menggelar tahlilan, bahkan kalau ada acara tahlilan apapun itu kami keluarga sering atau selalu mengirim doa untuk Masiroh, karena kami sudah menganggapnya sudah tidak ada," terang Abdul.
Kini Masiroh sang pahlawan devisa negara sudah pulang, kendati demikian, keluarga berharap, pemerintah dapat membantu untuk memperjuangkan hak-hak Masiroh selama bekerja di Suriah.
"Untuk gaji Masiroh yang di majikan terakhir ini benar, selama 4 tahun itu. Segitu juga syukur Alhamdulillah Masiroh pulang masih membawa duit," katanya.
Tapi jika dihitung jumlah gaji yang Masiroh terima hanya sekitar 2 tahun bekerja saja.
"Tapi saya keluarga sangat bersyukur karena kakak saya sudah pulang dalam keadaan sehat walafiat. Terus Alhamdulillah nya lagi bawa uang dari majikan yang terkahir," ujarnya..
Sementara untuk majikan lainnya yaitu majikan yang ke 1, 2, dan 3 Masiroh tidak mendapatkan gaji sama sekali.
"Saya berharap, sebagai wakil keluarga dari Masiroh, dari majikan pertama sampai ketiga itu mudah-mudahan bisa diusut kembali hak-haknya Masiroh, syukur Alhamdulillah kalau bisa dicairkan," tambahnya. (oro)
Load more