LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi penganiayaan di lingkungan STIP Jakarta Utara
Sumber :
  • Istimewa

Bukan Dendam Pribadi, Ternyata Motif Sepele Ini Penyebab Mahasiswa STIP Jakarta Utara Dianiaya Hingga Tewas

Polres Metro Jakarta Utara menetap T sebagai pelaku aksi penganiayaan mahasiswa STIP berinisial P hingga tewas.

Minggu, 5 Mei 2024 - 04:00 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Polres Metro Jakarta Utara menetap T sebagai pelaku aksi penganiayaan mahasiswa STIP berinisial P hingga tewas.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Hadi Saputra mengatakan pihaknya mendapati motif penganiayaan yang diajukan pelaku bersama rekannya terhadap korban tersebut.

Menurutnya tak ada permasalahan pribadi antara pelaku dan korban hingga menjadi motif aksi penganiayaan berujung maut itu

"Enggak ada (masalah pribadi), hanya hubungan senior dan junior saja," kata Hadi kepada awak media, Jakarta, Sabtu (4/5/2024).

Baca Juga :

Hadi menuturkan pihaknya mendapati motif utama aksi penganiayaan hingga menyebabkan korban tewas tersebut.

Motif aksi penganiayaan pelaku terhadap korban hingga tewas itu didapati permasalahan aturan antara senior dan junior.

"Tingkat Satu saat itu kegiatannya olahraga. Nah si korban ini bersama teman-temannya, lima orang lah mereka itu menuju ke kamar untuk memanggil rekan-rekannya yang tertinggal atau tidak mengikuti kegiatan olahraga," kata Hadi.

"Begitu turun ketemu sama tingkat dua, mungkin ada yang salah, dilihatnya menggunakan pakaian olahraga, dipanggil oleh senior-seniornya itu," sambungnya.

Belakangan diketahui aksi penganiayaan yang dilakukan senior terhadap junior di STIP merupakan sebuah tradisi.

Kronologi Lengkap Aksi Penganiayaan Senior yang Tewaskan Mahasiswa STIP Jakarta Utara 

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara berinisial P tewas usai mengalami penganiayaan oleh seniornya.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan insiden penganiayaan oleh seniornya itu terjadi pada Jumat (3/5/2024) pagi.

"Kejadiannya pada tanggal 3 Mei 2024, sekitar jam 07.55 WIB," kata Gidion kepada awak media, Jakarta, Sabtu (4/5/2024).

Gidion mengatakan saat itu korban tengah bersama keempat rekannya melakukan aktivitas yang diduga melanggar aturan tradisi pada lingkungan pendidikan tersebut.

Lantas korban dan keempat rekannya dipanggil oleh lima orang senior untuk diberikan hukuman.

"Korban bersama 4 rekannya, ada yang menyebut sebagai tradisi taruna, ada penindakan terhadap junior, karena dilihat ada yang salah menurut persepsi senior. Sehingga dikumpulin di kamar mandi," kata Gidion

"Di kamar mandi itu ada 5 orang, korban adalah yang mendapatkan pemukulan pertama, dan yang 4 belum sempat," sambungnya.

Lantas, Korban pun mendapat sejumlah pukulan yang melayang dari para seniornya telat pada bagian ulu hati.

Tak lama berselang korban pun terkapar di kamar mandi hingga para pelaku penganiayaan yang melihat pun panik.

"Pemukulan di bagian ulu hati sebanyak 5 kali, berdasarkan keterangan saksi. Kemudian, korban dipukuli, maka hilang kesadaran, lalu pingsan dan jatuh," kata Gidion.

Saat itu pula para pelaku yang panik lantas mengangkat tubuh korban yang telah terkapar tersebut.

Tak lama berselang, korban pun dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan telah meninggal dunia. 

"Kemudian dilakukan pertolongan dan dipindahkan ke satu tempat kelas di sebelah toilet. Kemudian, sebelum dipindahkan ke toilet dilakulan upaya penyelamatan, menurut tersangka nih ya. Penyelamatan memasukkan tangan di mulut untuk menarik lidahnya. Tapi itu justru yg menutup saluran (pernapasan), korban meninggal dunia," katanya.

Adapun kepolisian menetapkan seorang tersangka sejumlah pelaku penganiayaan tersebut atas kasus tewasnya mahasiswa STIP tersebut.

"Di dalam toilet ada 4 senior, satu orang tersangka atas nama T," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta Utara berinisial P (19) dilaporkan tewas usai dianiaya seniornya.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan semula kasus penganiayaan itu didapati kepolisian usai adanya aduan P yang tewas di RS Taruna Jaya.

"Jadi awalnya kami Polres Metro Jakarta Utara menerima LP meninggalnya seseorang berinisial P. Pada waktu kondisi meninggal ini ada di RS Taruma Jaya, Yang bersangkutan adalah salah satu siswa tingkat 1 STIP," kata Gidion saat dikonfirmasi awak media, Jakarta, Jumat (3/5/2024). (raa)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Istri Tak Pulang-pulang, Polisi Beberkan Motif Seorang Suami Nekat Bakar Rumahnya Sendiri karena Emosi

Istri Tak Pulang-pulang, Polisi Beberkan Motif Seorang Suami Nekat Bakar Rumahnya Sendiri karena Emosi

Polisi mengungkap motif sakit hati melatarbelakangi pelaku AS (39) membakar sejumlah rumah di Jalan Semeru Raya Ujung Nomor 10 RT 004/ RW 010 Grogol, Grogol Petamburan
Pengakuan Eks Mentan SYL Kasih Uang Rp1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto: Sangat Signifikan!

Pengakuan Eks Mentan SYL Kasih Uang Rp1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto: Sangat Signifikan!

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menanggapi pengakuan eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang telah memberikan uang kepada mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Wacana Pembatasan Usia Kendaraan, Anggota DPRD DKI Jakarta Sebut Bakal Bikin Sulit Masyarakat

Wacana Pembatasan Usia Kendaraan, Anggota DPRD DKI Jakarta Sebut Bakal Bikin Sulit Masyarakat

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Dedi Supriadi mengatakan bahwa pembatasan usia kendaraan akan membebani masyarakat terutama kalangan kurang mampu karena mereka membutuhkan untuk berusaha.
Penjudi Tak Berkutik, Polda Banten Mampu Blokir 578 Situs Judi Online

Penjudi Tak Berkutik, Polda Banten Mampu Blokir 578 Situs Judi Online

Polda Banten serius menangani maraknya judi online (judol) yang meresahkan masyarakat. Penjudi makin tak berkutik.
Kematian Bocah Afif Maulana Diduga Dianiaya Polisi Berbuntut Panjang, KPAI Akhirnya Bergerak 'Dekati' LBH Padang

Kematian Bocah Afif Maulana Diduga Dianiaya Polisi Berbuntut Panjang, KPAI Akhirnya Bergerak 'Dekati' LBH Padang

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang untuk mengungkap kasus kematian bocah laki-laki, Afif Maulana.
Muhaimin Iskandar soal Judi Online yang Makin Meresahkan Bisa Buat Citra Pertahanan Siber 'Buruk': Sudah Waktunya Revolusi

Muhaimin Iskandar soal Judi Online yang Makin Meresahkan Bisa Buat Citra Pertahanan Siber 'Buruk': Sudah Waktunya Revolusi

Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar merespons maraknya judi online (judol) yang makin meresahkan di Indonesia. Pemerintah diminta segera revolusi siber.
Trending
Sambil Menunggu Adzan Subuh Baca Zikir Ini, Salah Satu Ciri-Ciri Calon Penghuni Surga Kata Ustaz Adi Hidayat

Sambil Menunggu Adzan Subuh Baca Zikir Ini, Salah Satu Ciri-Ciri Calon Penghuni Surga Kata Ustaz Adi Hidayat

Sambil menunggu adzan subuh, bisa baca zikir ini yang merupakan salah satu ciri-ciri calon penghuni surga kata Ustaz Adi Hidayat...
Rotasi Besar-besaran di Polda Metro Jaya, Kapolri Jenderal Listyo Tunjuk Brigjen Suyudi Ario Jadi Kapolda Banten

Rotasi Besar-besaran di Polda Metro Jaya, Kapolri Jenderal Listyo Tunjuk Brigjen Suyudi Ario Jadi Kapolda Banten

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi terhadap beberapa perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) di jajaran Polda Metro Jaya.
Berbekal Ilmu yang Ditularkan Shin Tae-yong, Nova Arianto Bakal Bikin Pemain Muda Timnas Indonesia di Masa Depan Bisa Setara dengan ...

Berbekal Ilmu yang Ditularkan Shin Tae-yong, Nova Arianto Bakal Bikin Pemain Muda Timnas Indonesia di Masa Depan Bisa Setara dengan ...

Pelatih timnas Indonesia U-16, Nova Arianto mengungkapkan salah satu faktor yang ditekankan dalam seleksi pemain timnas muda untuk turnamen Piala AFF U-16 2024.
DPR Tegas Minta PPATK Bongkar Data Pejabat Hingga Aparat yang Diam-diam Main Judi Online, Ivan: Tidak Ada Keraguan!

DPR Tegas Minta PPATK Bongkar Data Pejabat Hingga Aparat yang Diam-diam Main Judi Online, Ivan: Tidak Ada Keraguan!

Kasus judi online terus menjadi perhatian terkait para pemain yang diduga menyasar para pejabat hingga aparat di Indonesia. DPR meminta PPATK membongkar data.
Kematian Bocah Afif Maulana Diduga Dianiaya Polisi Berbuntut Panjang, KPAI Akhirnya Bergerak 'Dekati' LBH Padang

Kematian Bocah Afif Maulana Diduga Dianiaya Polisi Berbuntut Panjang, KPAI Akhirnya Bergerak 'Dekati' LBH Padang

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang untuk mengungkap kasus kematian bocah laki-laki, Afif Maulana.
Apa Kabar Sony Dwi Kuncoro? Dulu Menyumbangkan Medali Olimpiade Bulu Tangkis untuk Indonesia, Sempat Putus Sekolah, Begini Nasibnya Sekarang

Apa Kabar Sony Dwi Kuncoro? Dulu Menyumbangkan Medali Olimpiade Bulu Tangkis untuk Indonesia, Sempat Putus Sekolah, Begini Nasibnya Sekarang

Begini kabar terbaru Sony Dwi Kuncoro, legenda bulu tangkis tunggal putra Indonesia satu era dengan Taufik Hidayat dan Lin Dan, meraih prestasi membanggakan.
Viral Detik-detik Proses Evakuasi Ular Kobra dari Dalam Celana Dalam Seorang Pria saat Tertidur Pulas

Viral Detik-detik Proses Evakuasi Ular Kobra dari Dalam Celana Dalam Seorang Pria saat Tertidur Pulas

Viral video detik-detik proses evakuasi ular kobra dari dalam celana dalam seorang pria, ular masuk ke dalam celana pria tersebut ketika tertidur pulas...
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Hari ini
04:00 - 04:30
Kabar Arena Pagi 2
04:30 - 06:00
Kabar Pagi
06:00 - 06:30
Kabar Arena Pagi
06:30 - 08:30
Apa Kabar Indonesia Pagi
17:00 - 18:30
Kabar Petang
Selengkapnya