Jakarta, tvOnenews.com - Istri Ahmad Arif Ridwan Nuwloh pelaku pembunuhan 'wanita dalam koper' di Kabupaten Bekasi, mengalami syok berat saat mengetahui suaminya telah melakukan pembunuhan.
"Jujur saya sempat kaget pak, waktu suami saya ditangkap," ungkap LS.
LS mengaku, tidak tahu bahwa pelaku pembunuhan korban Rini merupakan suaminya.
"Suami saya pulang pada Sabtu, 27 April 2024. Keadaannya saat pulang seperti bisa dan mengaku tidak ada masalah," kata LS.
Menurut LS, dirinya syok dan tidak pernah dengan polisi saat petugas kepolisian gabungan mendatangi rumahnya yang terletak di jalan Jaya Lorong Rukun 2 Kelurahan RT 21/006 Kelurahan 14 Ulu Kecamatan SU II, Palembang.
"Kaget pak, dan syok saat petugas kepolisian mengetuk pintu rumah dan menanyakan nama suami saya," ujarnya.
Apalagi, saat dirinya mengetahui pelaku pembunuhan perempuan dalam koper di Kabupaten Bekasi itu adalah suaminya.
"Saya tanya ada apa pak, namun dijawab suami saya tidak ada apa-apa. Lalu petugas kepolisian bilang bahwa suami merupakan pelaku pembunuhan di Cikarang. Saat itu saya langsung syok dan di tenangngi keluarga," tuturnya
LS juga mengatakan, setelah mendengar keterangan petugas kepolisian bahwa Arif pelaku utama.
"Saya bilang tidak mungkin dan tidak percaya bahwa pelakunya suami saya," tandas dia sambil mengatakan dirinya pasrah setelah sang suami di bawa petugas.
Adapun koper hitam itu pertama kali ditemukan oleh seorang petugas kebersihan yang hendak membersihkan sampah.
Petugas kebersihan itu curiga dengan keberadaan koper hitam besar di pinggir jalan.
Dia kemudian melaporkan penemuan koper itu kepada pihak kepolisian.
Polisi yang tiba di lokasi kejadian langsung membuka koper itu. Mayat wanita penuh luka pun ditemukan dalam koper.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, mayat korban dalam kondisi utuh saat tersimpan dalam koper.
"Ditemukan luka remuk di bagian kepala sebelah kiri, hidungnya mengeluarkan darah, bibir pecah," kata Ade kepada awak media, Kamis (25/4).
Kombes Ade menjelaskan bahwa polisi kemudian berhasil mengidentifikasi identitas korban.
Korban dipastikan berjenis kelamin perempuan, berusia 50 tahun.
"Korban sudah teridentifikasi saudari RM, perempuan, usianya 50 tahun," ujar Ade Ary.
Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan tersebut.
Pelaku merupakan pria bernama Ahmad Arif Ridwan (19). Pelaku ditangkap di rumah keluarga istrinya, wilayah Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (1/5).
Pelaku ditangkap tanpa perlawanan. Penangkapan pelaku itu pun viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak polisi merangkul pelaku yang mengenakan kemeja biru.
Tangan pelaku pun terlihat diborgol dan raut wajahnya terlihat pasrah.
Kapolsek Cikarang Barat Kompol Gurnald mengatakan, pelaku baru saja menikah pada Maret 2024 lalu. Rencananya pelaku dan istrinya bakal menyelenggarakan resepsi pernikahan pada 5 Mei 2024.
"Dia (pelaku) sudah nikah, dia sudah akad nikah bulan Maret, tinggal resepsi," kata Gurnald saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (2/5).
Peristiwa itu pun membuat istri pelaku syok. Dia tak menyangka suaminya ternyata pelaku pembunuhan.
"Pas ditangkap, ada istrinya, ya pasti kaget lah (istri pelaku)," ujar Gurnald.
Pelaku dan korban awalnya masuk ke sebuah kamar hotel di wilayah Bandung pada Rabu (24/4) sore.
Kamar hotel itu memang sengaja disewa pelaku untuk bertemu korban. Detik-detik pelaku dan korban masuk ke kamar hotel pun terekam CCTV dan viral di media sosial.
Dalam kamar, pelaku dan korban diduga sempat bersetubuh. Lalu, keduanya cekcok hingga terjadi pembunuhan.
"Korban diduga terjadi perbuatan atau disetubuhi di hotel," kata Kombes Ade Ary, Kamis (2/5).
Usai membunuh korban, pelaku lalu mengambil uang milik perusahaan tempat korban bekerja yang dipegang korban. Uang jtu senilai Rp 43 juta.
Bahkan, uang itu juga digunakan pelaku untuk membeli koper hitam tersebut.
"Dia sempat ninggilin mayat dalam kamar beberapa jam. Dia cari koper," ujar Gurnald.
Pelaku lalu memasukkan korban ke dalam koper dan membuat koper itu ke daerah Bekasi.
Gurnald menjelaskan bahwa ada beberapa dugaan motif sehingga pelaku tega menghabisi nyawa korban.
Yang pertama, motif ekonomi, sebab, pelaku membutuhkan uang untuk membiayai pesta resepsi pernikahn dengan istrinya.
Kedua, motif asmara. Diduga pelaku dan korban memiliki hubungah lebih dari sekadar rekan kerja.
"Dari pengakuan, dia berhubungan ya artinya berarti dia sudah ada relasi dulu gitu dengan si korban," ujar Gurnald.
"Jadi, di sini ada beberapa motif, motif ekonomi, masalah keuangan, kemudian motif asmara dan juga di situ ada motif sakit hati," sambung Gurnald.
Sebelum pelaku ditangkap polisi, Alya (22), anak dari korban menceritakan pernah bertemu dengan pelaku ketika dirinya mencoba mencari ibunya yang hilang tanpa kabar.
Alya sempat mencari ibunya di perusahaan tempat ibunya bekerja.
Namun saat itu, kata Alya, pelaku seolah-olah menasehati dan mencegah untuk tidak langsung melaporkan mamah yang sempat hilang tersebut.
"Saya sempat sebelumnya itu ketemu dengan pelaku makanya ga nyangka gitu kenapa dia. Pelaku pas ketemu dengan saya cerita kronologinya bahwa mamah ada di kantor, tetapi izin untuk setor ke bank, terus saya sempat lapor ke polisi karena udah 24 jam, tapi pelaku sempat nahan saya untuk lapor," ujar Alya kepada tvonenews. Kamis (2/5/2024).(peb/dpi/lkf)
Load more