Jakarta, tvOnenews.com - Kualitas udara Jakarta mendapat sorotan seusai kembali viral makin tercemar. DPRD DKI Jakarta berani minta anak buah Pj Gubernur Heru Budi menindaklanjuti temuan tersebut.
Menurut situs IQAir, Jakarta konsisten berada di urutan 10 besar kota paling berpolusi di dunia. Bahkan hari ini, Selasa 7 Mei 2024, berada di posisi ke-4.
Sebab, hal tersebut perlu dilakukan karena pencemaran udara bisa berasal dari asap kendaraan, industri, pertanian, bahkan bencana alam.
Selain itu, pembakaran sampah juga turut menyumbang polusi udara.
“Terutama tentang pengawasan polusi udara pabrik-pabrik yang seharusnya mengolah limbah mereka sebelum dikeluarkan ke udara terbuka,” ujar dia saat dihubungi, Selasa (7/5/2024).
Dia juga mengimbau Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI menggencarkan sosialisasi kepada warga agar meminimalisasi aktivitas di luar ruangan, memakai masker, menutup jendela dan memakai saringan udara untuk menyaring udara kotor.
“Langkah preventif, dengan sosialisasi sehingga masyarakat peduli pada kesehatan lingkungan dan dirinya dengan menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar,” kata dia.
Selain itu, Dinkes juga diminta meningkatkan layanan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit untuk penanganan warga terdampak polusi udara. Sebab, kategori tidak sehat memberikan dampak negatif pada kelompok sensitif.
“Langkah kuratif-nya dengan menyediakan fasilitas di Rumah Sakit untuk penanganan korban akibat polusi udara tersebut,” ungkap dia.
Seperti diketahui, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.10 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 168 atau masuk dalam kategori tidak sehat. Kemudian Particulate Matter atau Konsentrasi Partikulat (PM2.5) berada di angka 88,2 mikrogram permeter kubik.
PM 2.5 di angka tersebut setara 17,6 kali di atas panduan kualitas udara tahunan organisasi kesehatan dunia (WHO). (agr/lgn)
Load more