Langkat, Sumatera Utara - Kapal TB BIWIN 3 milik PT Sumber Maritim Service Samarinda mengalami hilang kontak di perairan Selat Karimata Kepulauan Riau sejak 3 Desember 2021 lalu dan hingga kini belum ada kejelasan dan kabar apapun terkait hilangnya kapal.
Kapal TB BIWIN 3 yang berangkat dari pelabuhan Ketapang menuju Batam ini tidak membawa muatan apapun dan hanya ada enam orang anak buah kapal yang hingga saat ini tidak jelas nasib dan keberadaannya.
Identitas mereka, diantaranya adalah Nakhoda Firman Harja Kesuma, warga kampung Citaman RT 01 RW 06 Desa Panjiwarga Kecamatan Tarogong Kaler Garut - Jawa Tengah. Kemudian Ilham Syahputra, Mualim 1, warga jalan Cibatu no 17 Kelurahan Belawan Sumatera Utara.
Berikutnya, Dide Kurniadi Noor, KKM, warga jalan Asaham RT 1 Uni Kampung Belawan Sumatera Utara. Kemudian Muhammad Taufik, Juru Mudi, warga jalan Serdang Ef 5 Belawan Sumatera Utara. Zubair, Juru Minyak, warga Kalan Cibanteng II/20 RT 06/07 Koja Jakarta Utara dan, Sugiarto, Pengawas Kapal, warga Dusun Satu Tanjung Pasir Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara.
Menurut pihak keluarga salah satu ABK, Bahariyadi mengatakan, sejak tanggal 13 Desember 2021 lalu mereka sudah membuat laporan ke kantor Syahbandar Belawan atas hilang kontaknya kapal TB BIWIN 3 tersebut namun kemudian diarahkan untuk melapor ke kantor Tim SAR Medan.
Selain itu pihak perusahaan pemilik kapal juga sudah membuat laporan kehilangan kontak kapal TB BIWIN 3 ini ke Timsar dan Basarnas Ketapang.
"Begitu dapat informasi hilang kontaknya kapal tempat adek kami bekerja, saya bersama keluarga langsung membuat laporan kehilangan ke Syahbandar Belawan, tapi diarahkan ke Tim SAR Medan, Padahal pihak perusahaan juga sudah membuat laporan ke tim SAR dan Basarnas Ketapang, tapi sampai saat ini tidak ada dilakukan pencarian ke lokasi dan hanya diinformasikan melalui radio saja," kat Bahariyadi kepada awak media, Minggu (2/1/2022).
"Sampai saat ini kami belum ada dapat kabar apapun soal nasib adik kami bersama 5 orang rekannya yang ada di dalam kapal tersebut," sambung Bahariyadi.
"Sementara pihak perusahaan juga terkesan tertutup soal pencarian ke 6 ABK," tegas Bahariyadi.
"Kami cuma berharap ada kejelasan nasib adek kami bersama teman- temannya, dan pihak-pihak terkait bisa segera melakukan pencarian meski sudah dibilang sangat terlambat, khususnya pmerintah pusat yang kaminharap bisa turun tangan guna memperjelas nasib ke 6 ABK," harap Bahariyadi dengan penuh haru. (Taufik Hidayat)
Load more