Jakarta, tvOnenews.com - Staf Pengelola Program Haji Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr. Ervien Ritandi Edwin memberikan kabar buruk terkait cuaca panas ekstrem kepada para calon jemaah haji.
Dia mengingatkan para calon haji agar jangan sering keluar dari tenda saat wukuf untuk mengurangi kemungkinan terpapar sinar matahari dan risiko dehidrasi.
"Karena wukuf atau berdiam diri sejak dari terbit matahari hingga terbenam matahari, bisa jadi kejadian dehidrasi. Jangan sering keluar tenda," ujar dr. Ervien Ritandi Edwin dalam keterangannya dalam acara bertema “Menuju Baitullah: Siapkan Kesehatan untuk Haji yang Fit dan Mabrur” yang digelar secara daring di Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Menurutnya, selama melakukan wukuf di Padang Arafah yang merupakan salah satu rukun haji, tersedia tenda yang nyaman untuk calon haji.
Selama wukuf, para calon haji agar mencukupi kebutuhan cairannya dengan meminum air, misalnya, air zamzam dan mengonsumsi segera makanan yang disediakan.
Berdasarkan jadwal dari Kementerian Agama (Kemenag), wukuf dilakukan pada 15 Juni 2024 atau 9 Dzulhijah.
Selain tentang wukuf di Arafah, calon jemaah haji diminta untuk membawa kantong untuk menyimpan alas kaki sehingga tak kehilangan alas kaki termasuk saat beribadah di Masjid Nabawi, Madinah.
Sementara suhu di Madinah bisa mencapai 40 derajat Celcius disertai hembusan angin panas sehingga ada risiko kaki melepuh bagi mereka yang memaksakan berjalan, misalnya, menuju tempat menginap tanpa alas kaki.
Calon haji juga disarankan membawa semprotan air dan pelembap demi mencegah kulit menjadi kering serta alat pelindung diri seperti topi, payung dan kacamata.
"Payung, kacamata, topi untuk mencegah sengatan panas matahari. Masker juga (diperlukan)," ungkapnya.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau calon jemaah haji sebaiknya disuntik vaksin meningitis 14 hari sebelum berangkat menuju wilayah endemis meningitis seperti Arab Saudi.
"Vaksin meningitis 14 hari sebelum berangkat. Kalau baru lima hari lalu (divaksin lalu berangkat), kekebalan belum terbentuk," kata Staf Pengelola Program Haji Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr. Ervien Ritandi Edwin dalam acara daring terkait persiapan kesehatan demi haji yang "fit" dan mabrur di Jakarta, Selasa.
Ervien menjelaskan Meningitis timbul ketika lapisan yang melindungi otak dan saraf tulang belakang mengalami peradangan atau infeksi.
Secara umum, meningitis disebabkan oleh virus, jamur atau bakteri.
Dalam beberapa kasus, meningitis juga dapat disebabkan oleh reaksi imunologi, penyakit sistemik maupun lupus.
Kondisi-kondisi lain yang dapat menyebabkan melemahnya sistem imun juga dapat menyebabkan terjadinya meningitis.
Penyakit ini memiliki gejala yang seringkali dianggap mirip dengan flu, demam serta sakit kepala.
"Kalau (meningitis) tidak terdeteksi risiko kematian bisa sampai 50 persen," kata Ervien.
Selain suntik vaksin, Ervien menambahkan bahwa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) termasuk rutin mencuci tangan juga dapat membantu terhindar meningitis.
Kementerian Kesehatan menyatakan pemerintah menyediakan vaksin wajib untuk jamaah calon haji dan pemberian vaksinnya dilakukan saat proses pemvisaan.
Kemudian terkait vaksin, menurut Kementerian Kesehatan, vaksin pneumonia dan influenza bisa menjadi alternatif bagi calon haji guna menunjang kesehatannya.
Di sisi lain, vaksin meningitis juga diberikan pada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sebagai upaya mitigatif yang diberikan pemerintah guna memberi pengamanan dari penyakit yang biasa ditemukan di negara-negara Afrika tersebut.
Pemberian vaksinasi meningitis kepada PPIH Arab Saudi atas kerja sama Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Maret lalu.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas setibanya di Mekkah pada Selasa (7/5/2024), langsung memilih bekerja meninjau kesiapan hotel dan bus jemaah haji 2024.
Dalam kunjungannya, Yaqut didampingi Staf Khusus Menag Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo, Staf Khusus Menag bidang Hukum Abdul Qodir, Konjen RI di Jeddah Yusron Baha'uddin Ambary, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kadaker Makkah Khalilurrahman, Kadaker Madinah Ali Machzumi, Kabid Akomodasi Zaenal Muttaqin, dan Kabid Transportasi Mujib Roni.
Ada tiga hotel yang ditinjau kesiapannya, yaitu Hotel Romance Elit (kapasitas 1700 orang) dan Castle Ajyad Hotel (1.900) di Rei Bakhsy, serta Hotel Wihdah (5.000) di Jarwal.
Setelah itu, Menag mengecek kesiapan bus antar kota dan bus salawat di Terminal Syib Amir, Makkah.
"Saya siang ini bersama Pak Konjen dan rombongan melakukan kunjungan tiga hari ke depan, mengecek persiapan layanan haji. Saya sudah lihat hotel serta bus jemaah, baik salawat maupun antar kota," terang Gus Men, Rabu (8/5/2024).
"Saya lihat secara umum semua baik. Ada kemajuan yang lebih baik. Mudah-mudahan pada waktunya nanti benar-benar siap memberikan layanan terbaik," sambungnya.
Jemaah haji Indonesia akan mulai berangkat ke Madinah pada 12 Mei 2024. Mereka akan tinggal selama sembilan hari di Madinah sebelum bertolak ke Makkah.
Diperkirakan jemaah haji Indonesia akan mulai masuk Makkah pada 21 Mei 2024. Kemenag telah menyiapkan 169 hotel untuk jemaah haji Indonesia saat di Makkah.
"Ada beberapa catatan perbaikan. Masih cukup waktu untuk melakukan perbaikan agar layanan lebih baik lagi, sebelum jemaah tiba di Makkah," tutur Gus Men.
Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan Indonesia mendapat kuota untuk penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi sebanyak 221.000 orang.
Provinsi DKI Jakarta mendapatkan kuota sebanyak 7.863 calon haji dan 63 petugas haji daerah berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 105 Tahun 2023 tentang Kuota Haji Indonesia Tahun 1445 Hijriah/2024.(ant/lkf)
Load more