“Tantangan tersebut bisa jadi sangat berat bagi Golkar. Setidaknya bila melihat sosok politikus kaliber nasional mereka yang bercokol hari ini mayoritas adalah dari kalangan aktivis, bila tidak terkait trah dinasti,” jelas Arief.
Lebih lanjut, Arief juga berpendapat bahwa masuknya sosok baru untuk didorong ke arah kepemimpinan nasional ini sangat mungkin mendapat resistensi dari faksi-faksi yang sudah tinggal di dalam tubuh Golkar.
“Resistensi terhadap sosok B.J. Habibie di masa lalu, barangkali tepat sebagai contoh nyata akan kemungkinan tersebut,” kata dia.
“Namun sekali lagi, Golkar memang mau tak mau harus mencari Habibie baru walau harus sampai ke dasar tumpukan jerami bila ingin menang absolut di Pemilu mendatang,” tandas Arief. (saa/ree)
Load more