Upaya ini akan dilanjutkan dengan Inovasi Percepatan Penanggulangan TBC dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar terkait TBC, pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), dan promosi kesehatan yang masif di setiap Kampung Siaga TBC yang telah terbentuk.
"Pada Oktober 2024 nanti, akan dilaksanakan pemberian apresiasi kepada 5 (lima) Kampung Bebas TBC terbaik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, meliputi aspek yang akan dinilai yaitu ketersediaan kebijakan, sarana prasarana, upaya penemuan dan pendampingan kasus, aspek promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, inovasi yang dilakukan, dan capaian indikator program pengendalian TBC," terang Ani.
Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengimbau semua warga untuk waspada terhadapa ancaman nyata tuberkulosis atau TBC di Jakarta.
Diketahui, TBC sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia termasuk di Indonesia.
Oleh karena itu, Warga Jakarta diminta untuk menggunakan masker saat berada di tengah kerumunan untuk mencegah terkena TBC.
"Saat penderita TBC batuk atau bersin tanpa menutup mulut, bakteri akan tersebar ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet)," kata Ani dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (26/3/2024).
Bakteri penyebab TBC yakni mycobacterium tuberculosis dapat menyebar melalui percikan dahak pasien saat batuk atau bersin tanpa menutup mulut.
Bakteri ini mampu bertahan di udara selama berjam-jam pada ruangan yang lembap dan gelap sebelum akhirnya terhirup oleh orang lain.
Dia kembali menkenakan demi mencegah penularan TBC maka masyarakat disarankan mengenakan masker saat berada di kerumunan dan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin menggunakan tisu, sapu tangan, atau dengan lengan atas bagian dalam.
Load more