Terlebih, wilayah Jakarta begitu besar sehingga membutuhkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang besar dan menjadi perhatian publik.
Selain itu, mundurnya Ahok dari Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) untuk mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar-Mahfud dalam pemilihan presiden dinilai juga menjadi ajang barter.
"Pak Basuki dalam momentum tersebut diduga melakukan 'deal' ya untuk bisa berkontestasi di Pilgub dengan PDIP," ujarnya.
Sementara, Ahok melalui akun YouTube pribadinya "Panggil Saya BTP" pada Kamis (9/5), menyarankan agar para calon gubernur DKI Jakarta harus mau menyerahkan nomor ponsel pribadi demi melayani masyarakat.
"Saya mendorong siapapun jadi gubernur DKI Jakarta harus menyerahkan nomor HP resminya pribadi," katanya.
Ahok juga menuturkan calon gubernur DKI harus mau menerima pengaduan lantaran sudah dipercaya sebagai pemimpin yang bertugas membantu yang miskin dan membutuhkan pertolongan.
Dia berharap gubernur DKI mendatang mampu memiliki sifat yang transparan termasuk terbuka terkait anggaran.(ant/muu)
Load more