Semarang, tvOnenews.com - Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini menanggapi soal gagasan penyatuan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada 2024 mendatang.
Menurut Didik, pasangan Anies-Ahok adalah eksperimen yang baik dan berani bagi keduanya.
Menurutnya, penggabungan Anies-Ahok bisa juga dilakukan untuk membersihkan pencitraan politik polarisasi radikal agama atau radikal sekuler.
"Radikal sekuler di sini mirip-mirip radikal kiri yang anti-agama," kata Didik, dikutip Sabtu (11/5/2024).
Didik berpendapat bahwa politik dan demokrasi yang terbuka seperti sekarang ini adalah pertanda baik, paling tidak dilihat dari sisi persepsi citra.
Menyinggung soal peluang Anies dan Ahok bersatu, dia mengutarakan bahwa penyatuan keduanya sangat mungkin.
Menurutnya, Anies adalah orang religius tetapi tidak radikal seperti yang banyak tergambar ketika Pilgub DKI Jakarta 2017.
Selain itu, Ahok memang sosok yang tempramental yang bisa jadi tabu dalam politik.
Namun, ia menilai Ahok adalah sosok yang nasionalis dilihat dari rekam jejak politiknya.
"Anies dan Ahok pasti berpikir positif jika paham gagasan seperti ini dari berbagai pihak yang hendak menjadikannya simbol kesatuan dari keduanya," kata Didik.
Mengenai peluang Anies memenangi Pilkada DKI Jakarta 2024, dia memperkirakan peluang menang sangat besar, bahkan hampir 100 persen.
Hal ini mengingat Anies punya prestasi di Jakarta meskipun banyak kritik juga.
"Jakarta indah dan banyak hal diselesaikan, juga bagian dari prestasinya. Di sisi lain, Anies makin populer ketika menjadi capres," ujarnya. (ant/iwh)
Load more