LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ihwal Pelarangan Ibadah Mahasiswa Katolik Unpam, Pengamat Beberkan Sejumlah Catatan yang Jadi pertimbangan
Sumber :
  • istimewa

Ihwal Pelarangan Ibadah Mahasiswa Katolik Unpam, Pengamat Beberkan Sejumlah Catatan yang Jadi pertimbangan

Ihwal polemik mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (UNPAM) yang dilarang ibadah hingga ada pembacokan. Pengamat berikan catatan yang perlu dipertimbangkan 

Sabtu, 11 Mei 2024 - 18:05 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ihwal polemik mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (UNPAM) yang dilarang ibadah hingga ada pembacokan. 

Ternyata, menuai komentar dari berbagai kalangan tokoh hingga pengamat kebijakan publik. Satu di antaranya, pengamat kebijakan publik dari Nusantara Foundation, Imam Rozikin.

Imam katakana, polemik terkait toleransi di masyarakat kembali terjadi. Kali ini, kasus kericuhan terjadi antara Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (UNPAM) yang melaksanakan ibadah Rosario di sebuah kontrakan dengan warga Kampung Poncol, Babakan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel). 

Dari peristiwa tersebut,  Polisi telah menangkap 4 terduga pelaku penganiayaan dengan inisial D (53), I (30), S (36) dan A (26) beserta sejumlah barang bukti.

Baca Juga :

Video dan narasi-narasi terkait peristiwa tersebut viral di berbagai platform, baik media sosial maupun media arus utama. 

Lanjut Imam Rozikin mengatakan, hal itu memberi sejumlah catatan yang patut menjadi pertimbangan.

Pertama, peristiwa tersebut menandakan narasi memainkan peran penting dalam menjaga kondusivitas. 

Kepemimpinan sosial misal Ketua RT, RW, Lurah dan seterusnya termasuk tokoh masyarakat yang tidak mampu menjaga emosionalnya akan memperkeruh situasi yang seharusnya dapat dimusyawarahkan sesuai koridor Pancasila.

"Kedua, peristiwa ini menjadi indikasi bahwa ada sesuatu yang salah. Apa yang menyebabkan doa dan ibadah menjadi begitu mengganggu? Nilai-nilai toleransi, gotong-royong, dan persatuan bangsa seolah-olah dipinggirkan pada konteks tersebut," ujar Imam. 

"Massa, dalam pertimbangannya, justru memilih memuaskan nafsu persekusi terhadap kelompok yang dianggap meresahkan," lanjutnya.

Ia menambahkan, ketiga, ini adalah alarm peringatan bagi negara. Negara harus hadir mengelola keberagaman. 

Pendanaan, anggaran, biaya yang dikeluarkan untuk menanamkan dan mengejawantahkan Pancasila harus menghasilkan outcome yang jelas. 

"Kita tidak lagi berbicara tentang output suatu kebijakan, melainkan lebih kepada arah filosofis suatu kebijakan atau value yang melekat dari suatu kebijakan itu sendiri," ujarnya. 

"Apakah sesuai dengan filosofi yang mendasari suatu kebijakan sehingga menghasilkan kebijaksanaan negara," sambungnya.

Pemerhati kebijakan yang kini tengah menyelesaikan studi program doktor Ilmu Pemerintahan di salah satu Perguruan Tinggi ternama di Jakarta menambahkan, dari peristiwa yang terjadi, diperlukan penanaman esensi 4 (empat) konsensus kebangsaan secara substantif dan dengan model-model yang sesuai dengan perkembangan zaman. 

"Kita tentu perlu memikirkan kembali model bagaimana konsensus bangsa Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI ini perlu terus diperkuat dalam kehidupan sehari-hari, mengingat betapa berbahayanya situasi ini jika disikapi secara business as usual," ucapnya.
 
"Dapat kita lihat beberapa negara mulai kembali meningkatkan pemahaman terhadap nilai dan moralitas manusia secara universal yang terdegradasi," sambungnya. 

Cara-cara itu tak lagi melalui sosialisasi, koordinasi, evaluasi, atau seminar-seminar di ruang tertutup, melainkan, ia katakan, melalui cara-cara yang modern, baik itu melalui sarkasme di ruang publik, ataupun melalui ruang virtual di media sosial.


Menurut Imam Rozikin, peristiwa di Pamulang menjadi bagian penting dari beberapa catatan kasus yang diangkat dalam penelitian disertasinya tentang kebijakan dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama dari perspektif naratif policy framefwork. 

Narasi kebijakan yang adaptif dan implementatif merupakan cara baru dalam merealisasikan Pancasila. 

“Dari data, masyarakat Indonesia sudah gandrung akan internet dan media sosial. Selain itu, media sosial menjadi salah satu platform yang paling sering dikunjungi. Dari situ, menjadi peluang dalam menyebarkan nilai-nilai kerukunan yang konstruktif disetiap sendi kehidupan, sebab media digital sebagai alat komunikasi dapat bekerja sangat efektif. Sehingga, sasaran Pancasila sebagai pemersatu bangsa dapat benar-benar terwujud pada perilaku dan ucapan masyarakat serta berkembang menjadi sebuah kekuatan nasional yang menginspirasi,” imbuh kandidat doktor tersebut. (aag)
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
BUMD Bekasi Gelar Pelatihan Kewirausahaan Demi Tingkatkan Keterampilan Pelaku UMKM Kuliner

BUMD Bekasi Gelar Pelatihan Kewirausahaan Demi Tingkatkan Keterampilan Pelaku UMKM Kuliner

PT Minyak Gas dan Bumi (Migas) Perseroda menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan terhadap puluhan pelaku Usaha, Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) kuliner.
Upaya Menjaga Ekosistem Laut, PERURI Lepas Puluhan Ekor Tukik di Pantai Saba, Gianyar

Upaya Menjaga Ekosistem Laut, PERURI Lepas Puluhan Ekor Tukik di Pantai Saba, Gianyar

Dalam kegiatan pelepasan tukik ini, PERURI berkolaborasi dengan Bumi Journey, sebuah Swadaya Masyarakat yang aktif dalam konservasi satwa laut.
Komisi IV DPR RI Dukung Kementan Pangkas 145 Regulasi Distribusi Pupuk Subsidi: Kurangi Keterlibatan Kementerian Lain

Komisi IV DPR RI Dukung Kementan Pangkas 145 Regulasi Distribusi Pupuk Subsidi: Kurangi Keterlibatan Kementerian Lain

Firman Soebagyo menilai langkah serius Kementan dapat mempermudah petani untuk mendapatkan pupuk subsidi dengan alur distribusi yang lebih ringkas dan efisien
Sebut Piala AFF sebagai

Sebut Piala AFF sebagai "Piala Ciki", Pengamat Sepakbola Akmal Marhali Nilai Suporter Timnas Indonesia Terlalu Sombong

"AFF disebut Piala Ciki buat apa? kesombongan kita akhirnya dibayar dengan hasil buruk Timnas Indonesia di Piala AFF 2024," kata Bung Akmal kepada tvOnenews.com
Puluhan Gerobak Sapi Kirab Budaya di Malioboro Tuntut Sertifikat Laik Fungsi

Puluhan Gerobak Sapi Kirab Budaya di Malioboro Tuntut Sertifikat Laik Fungsi

Menjelang perayaan natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru), puluhan gerobak sapi menggelar pawai budaya dari Tugu Pal Putih menuju Kantor Gubernur DIY Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (23/12/2024).
Menag Nasaruddin Umar Ungkap Sekitar 28 Ribu Guru Pendidikan Agama Islam telah Ikuti PPG Kemenag

Menag Nasaruddin Umar Ungkap Sekitar 28 Ribu Guru Pendidikan Agama Islam telah Ikuti PPG Kemenag

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut 28.536 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) telah mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari Kemenag.
Trending
Timnas Indonesia Terima Kabar Baik Jelang Lawan Australia dan Bahrain, Striker Naturalisasi yang Sempat Dilarang FIFA Ini Tegaskan Siap Perkuat Garuda  

Timnas Indonesia Terima Kabar Baik Jelang Lawan Australia dan Bahrain, Striker Naturalisasi yang Sempat Dilarang FIFA Ini Tegaskan Siap Perkuat Garuda  

Timnas Indonesia menerima kabar baik jelang menghadapi Australia dan Bahrain dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C.
Orang Dalam PSSI Ungkap Info A1, Striker Muda ini Bakal Gabung Timnas Indonesia Setelah Ole Romeny, Tak Disangka Ternyata...

Orang Dalam PSSI Ungkap Info A1, Striker Muda ini Bakal Gabung Timnas Indonesia Setelah Ole Romeny, Tak Disangka Ternyata...

Orang dalam PSSI ini mengungkap info A1 soal striker muda yang dikabarkan akan segera bergabung dengan Timnas Indonesia setelah Ole Romeny, siapakah dia?
Top 3 Sport: Jadwal Red Sparks, Klasemen Terbaru V-League 2024/2025, Megawati Hangestri Dinobatkan sebagai MVP

Top 3 Sport: Jadwal Red Sparks, Klasemen Terbaru V-League 2024/2025, Megawati Hangestri Dinobatkan sebagai MVP

Inilah tiga berita sport terpopuler di tvOnenews.com pada Minggu (22/12/2024). Kabar seputar Megawati Hangestri bersama Red Sparks di liga voli Korea diminati.
Erick Thohir sudah Punya Keputusan Bulat Lakukan Ini kepada Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Apa Itu?

Erick Thohir sudah Punya Keputusan Bulat Lakukan Ini kepada Shin Tae-yong usai Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Apa Itu?

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sudah mengantongi keputusan bulat soal Shin Tae-yong usai kegagalan mengantarkan Timnas Indonesia ke semifinal Piala AFF 2024.
Padahal Sudah Ditunggu Suriname Usai Tak Lagi Dipanggil Belanda, Bintang Liga Inggris Ini Justru Mau Gabung Timnas Indonesia, sampai...

Padahal Sudah Ditunggu Suriname Usai Tak Lagi Dipanggil Belanda, Bintang Liga Inggris Ini Justru Mau Gabung Timnas Indonesia, sampai...

Padahal sudah ditunggu Suriname usai tak lagi dipanggil Belanda, bintang Liga Inggris ini justru mau gabung Timnas Indonesia, sampai hubungi...
Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia, Erick Thohir Akui Kesulitan soal Proses Naturalisasi Dua Pemain Ini

Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia, Erick Thohir Akui Kesulitan soal Proses Naturalisasi Dua Pemain Ini

Timnas Indonesia harus menerima kabar buruk dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, lantaran proses naturalisasi dua pemain diperkirakan akan telat karena satu hal.
Reflek Curi Gol Kemenangan Persib, Tyronne del Pino Minta Maaf ke Ciro Alves

Reflek Curi Gol Kemenangan Persib, Tyronne del Pino Minta Maaf ke Ciro Alves

Persib Bandung sukses menjaga tren positif dengan meraih lima kemenangan beruntun di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Minggu (22/12/2024),
Selengkapnya
Viral