Selain itu, menjalankan ibadah haji memberikan pengalaman baik dan berpengaruh positif bagi para setiap jamaah. Jamaah haji Indonesia memiliki porsi besar yang diberangkatkan ke tanah suci dengan profil jamaah yang beragam mulai dari sosial, budaya, bahasa, usia dan pendidikan.
Hal itu membutuhkan pemahaman dan pengetahuan mengenai manasik haji dan umrah.
Widyastuti menjelaskan, ibadah haji juga merupakan ibadah fisik yang membutuhkan nutrisi yang baik, istirahat yang cukup dan kesehatan yang sempurna.
"Sehingga proses istitha’ah (kemampuan menjalan haji mulai dari fisik dan rohani) dilakukan sejak dini sebelum pemberangkatan. Dengan kata lain, bapak dan ibu jamaah yang diberangkatkan dianggap layak untuk terbang dan menunaikan ibadah haji," kata Widyastuti.
Adapun 388 jamaah calon haji yang masuk gelombang pertama Jakarta Embarkasi Pondok Gede telah diberangkatkan ke Tanah Suci Mekah melalui Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Dari ratusan jamaah haji yang masuk pada pemberangkatan gelombang pertama dari Indonesia ke tanah suci ini berasal dari Jakarta dengan 388 orang yang didominasi jamaah kelompok lanjut usia (lansia).
Pada pemberangkatan tersebut, para jamaah calon haji dilakukan pemeriksaan melalui "fast track" (jalur cepat) keimigrasian Arab Saudi. Keberangkatan 388 calon haji ini juga dilepas langsung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas didampingi Data Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Faisal Abdullah Al Amudi. (ant/ito)
Load more