Di samping itu, ia akui, bahwa dirinya kurang sepakat, bila adanya jalur mandiri yang disertai pungutan uang pangkal dengan jumlah fantastis.
Sebab, ia menilai, bagaimanapun menuntut ilmu di perguruan tinggi negeri harus jauh lebih terjangkau dibanding berkuliah di kampus yang dikelola swasta.
"PTN bagaimanapun harus jauh lebih murah daripada kuliah di perguruan tinggi swasta, karena kan bangunan dari pemerintah, tanah dari pemerintah, kenapa harus mahal?" ucapnya.
Menyikapi hal ini, ia pun berharap, perguruan tinggi negeri di Tanah Air kembali seperti dulu, tergolong murah dan lebih terjangkau.
Kehadiran seleksi mandiri juga memunculkan anggapan seakan-akan pendidikan memiliki kasta atau golongan berdasarkan tingkat ekonomi mahasiswa.
Sebab, untuk bisa menjadi mahasiswa di PTN melalui seleksi mandiri, setidaknya harus memiliki sejumlah uang dan menyatakan kesediaan membayar biaya.
"Yang berduit tebal bisa ikut jalur mandiri, persaingannya tidak terlalu ketat, begitu faktanya. Mereka mampu membayar. Tapi kalau kelompok menengah ke bawah saya yakin mereka enggak bisa masuk ke kelompok itu," pungkasnya. (aag)
Load more