tvOnenews.com - Sopir bus rombongan SMK Lingga Kencana memberi kesaksiannya atas kecelakaan maut yang menewaskan belasan orang di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Kecelakaan maut yang terjadi pada bus pariwisata tersebut itu tepatnya terjadi di Jalan Palasari, Ciater sekitar pukul 18.45 WIB pada Sabtu Malam.
Insiden itu menelan belasan korban jiwa dari puluhan penumpang yang menaiki bus pariwisata tersebut.
Kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang. (Antara/Raisan Al Farisi)
Tercatat sebanyak 11 penumpang bus rombongan SMK Lingga Kencana meninggal dunia dan 1 orang lainnya yakni pengendara motor akibat kecelakaan di Ciater tersebut.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham mengatakan terdapat 11 korban jiwa dalam insiden kecelakaan maut itu.
"Nah dari 11, 10 penumpang terdiri dari guru dan siswa, pelajar SMK," kata Jules kepada awak media, Jakarta, Senin (13/5/2024).
Kombes Jules Abraham mengatakan bahwa dari belasan korban jiwa itu tidak semuanya berstatus pelajar dari SMK Lingga Kencana Depok.
Tetapi ada juga seorang pengendara motor yang terlibat pada insiden kecelakaan maut tersebut turut menjadi korban meninggal dunia.
"Kemudian ada satu korban warga sekitar yang parkir kemudian kena terlibat dengan kecelakaan tersebut dan meninggal di tempat. Satu guru pendamping siswa, sembilan siswa," ungkapnya
Untuk sementara, korban yang mengalami luka-luka sebanyak 23 orang, luka berat dua orang, dan 21 orang mengalami luka ringan yang ditangani di Puskesmas Palasari.
Sopir bus ungkap kronologi kecelakaan
Sopir bus rombongan siswa SMK yang mengalami kecelakaan, Sadira memberikan kesaksiannya saat peristiwa kecelakaan terjadi.
Sadira mengatakan peristiwa kecelakaan terjadi setelah maghrib dan bus akan melanjutkan perjalanan singgah ke rest area. Bus mengalami rem blong saat akan menurun.
Kesaksian sopir bus kecelakaan maut di Ciater soal detik-detik kronologi sebelum peristiwa nahas 11 orang tewas.
Sang sopir berusaha mencari penyelamat seperti antisipasi rem blong di jalan tanjakan.
Namun Sadira mengatakan tidak melihat jalur penyelamat di area tersebut. Bus masih dalam keadaan normal pada saat berangkat dari Depok menuju alun-alun Bandung hingga menginap di daerah Cihampelas.
Sadira sudah mulai merasa ada yang tidak normal dengan kendaraan yang dikendarainya pada saat akan kembali menuju Depok.
“Besok paginya kan rencana tujuan kembali ke Depok, tapi emang ada acara makan siang di Kurnia Jatim. Dari Kurnia Jatim langsung ke Tangkuban Parahu. Nah di tangkuban perahu saya sudah terasa tuh di atas, rem dalem,” tutur Sadira.
Dirinya pun berinisiatif menghubungi montir untuk memperbaiki rem yang dirasa tidak normal.
Setelah rem diperbaiki, Sadira mengatakan semuanya aman terkendali. Rem pun sudah normal kembali.
Setelah itu, bus kembali menuju tempat istirahat untuk makan. Sadira pun sempat kembali mengecek rem untuk memastikan segalanya aman menuju Depok.
"Aman (remnya) kan sudah setel, montir pun, sudah saya injak aman. Mungkin kalau ada kendala dari situ kan, tahu sendiri Tangkubang Parahu turunannya lebih curam," tuturnya.
Berdasarkan pengakuan sang sopir bahwa pada saat jalanan Tangkuban Parahu masih aman, dan tanjakan emen.
Namun, dalam perjalanan tersebut, baru terasa bahwa rem blong. Sadira pun berinisiatif untuk mencari jalur penyelamat untuk rem blong.
"Saya berinisiatif untuk mencari tempat penyelamat, biasanya kan di turunan ada (jalur) penyelamat. Tapi ternyata tidak ada," tuturnya.
Namun ternyata tidak ada area jalur penyelamat di jalan turunan tersebut.
Sadira mengatakan bahwa dirinya melihat tiang listrik di kanan jalan, sehingga berinisiatif untuk mengarahkan laju bus ke kanan jalan agar bus berhenti.
"Mobil dari arah berlawanan, jadi sebelum mobil itu lewat, saya buang ke kanan, nah ternyata di kanan ada motor satu," katanya.
"Kalau nggak ada tiang listrik, itu mobil masih jalan terus masih menurun," terangnya.
Jika tidak melakukan antisipasi tersebut, bus akan terus turun dan menabrak banyak kendaraan di depannya.
Sebelum kejadian kecelakaan tersebut, Sadira pun sempat mengomunikasikan bahwa kendaraan mengalami rem blong kepada kondektur dan juga tour leader. (raa/ind)
Load more