Jakarta, tvOnenews.com - Polda Metro Jaya membongkar motif pelaku FA terkait kasus pembunuhan pria terbungkus sarung di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).
Polisi menyatakan pelaku dan korban ialah keluarga, yang mana bekerja di warung kelontong 24 jam atau biasa disebut warung Madura.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan pelaku tega menghabisi nyawa pamannya itu karena sakit hati.
"Kalau motifnya itu dia sakit hati," kata Titus, Senin (13/5/2024).
Titus menjelaskan, pelaku yang merupakan keponakan dari korban, kerap menjadi bahan amarah saat sedang menjaga toko.
"Jadi, dia itu sering dimarahi. Itu kan tokonya 24 jam dia kayak merasa udah kerja bagus, kayak tidur subuh-subuh dibangungin begitu beberapa kali," jelasnya.
Titus juga menuturkan sebelum terjadinya pembunuhan, korban sempat membangunkan pelaku yang sedang tertidur secara paksa.
Menurut pengakuan pelaku, hak itu membuat sakit hati semakin memuncak dan mempersiapkan pembunuhan.
"Jadi, perilakunya, kayak ditarik sarungnya, terus dimarahin, pakai bahasa Madura. Kurang lebih intinya 'kalau kamu di sini cuman tidur-tidur, ngapain di sini, pergi aja, pulang lagi ke kampungmu lah'," tambahnya.
Hingga akhirnya, pelaku pun melakukan pembunuhan kepada korban dengan menggunakan golok.
"Dia (korban) pas sore itu lagi makan dihantam dari belakang sama si pelaku," tandasnya.
Sebelumnya, jasad Pria ditemukan tewas dengan kondisi terbalut kain sarung di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan pada Sabtu (11/5/2024).
Dari hasil penyelidikan Polisi, diketahui, korban merupakan pemilik toko kelontong 24 jam, sementara pelaku merupakan karyawan sekaligus keponakan korban.
Polisi juga mengungkap, usai dibunuh, pelaku sempat membersihkan jasad korban hingga akhirnya dibuang di kawasan Perumahan.
"Dia (korban) pas sore itu lagi makan dihantam dari belakang sama si pelaku pakai parang. Abis dihantam empat kali dia meninggal, terus dibersihkan dimasukan ke kamar mandi, terus malam itu dibungkus pakai karung sama sarung, terus jam 9 malam dibuang," ucap Titus. (aha/lgn)
Load more