Jakarta, tvOnenews.com - Kisah nyata pembunuhan Vina diangkat ke layar lebar guna menguak pelaku yang belum terungkap. Pengakuan keluarga Vina mendapat respons marah netizen kepada polisi
Melalui film Vina: Sebelum 7 Hari, masyarakat kembali diingatkan peristiwa sadis pembunuhan sepasan kekasih Vina dan Eky di Cirebon tahun 2016 silam.
Marliyana mengaku ada pihak yang mengintervensi keluarganya sebelum film mendiang adiknya, Vina tayang di Bioskop.
"Sebelum ada film ini situasinya biasa saja. Tapi begitu kisah tragis adik saya ini difilmkan, ada seorang pria mendatangi keluarga kami minta agar kasusnya jangan kembali dibuka " ujarnya kepada tvOnenews.com, Selasa (14/5/2024).
Klarifikasi keluarga Vina itu pun makin menguatkan netizen agar mendukung kepolisian mengungkap kasus tersebut kembali.
Sebab, ada dugaan pelaku utama kasus tersebut belum ditangkap alias DPO.
Komentar netizen di media sosial (medsos) X atau Twitter pun ramai mengkritik kinerja polisi.
Mereka banyak mendukung keluarga Vina agar mendapat keadilan seusai peristiwa tragis tersebut.
"@divhumaspolri @hotmanparis tolong dibantu pak ungkap kasus Vina," tulis akun X @khada*
Salah satu netizen pun curiga jika kasus tersebut belum tuntas, karena ada pihak yang menutupinya.
"Polisi kalo udh bertele2 menyelesaikan kasus, artinya ada sesuatu yg mrk tutup2in," balas akun @djo
Tak sedikit netizen yang mendukung keluarga Vina agar mendapat keadilan.
"Mari kita netijen beking keluarga vina," sahut akun@n4nd
Selain itu, ada juga netizen yang mendukung Polri agar berani kembali membuka kasus pembunuhan Vina.
Sebab, jika kasus tersebut berlarut-larut tak ditangani, citra polisi akan kembali buruk.
"@DivHumas Polri tolong dibuka kembalikasusnya kalau ingin citra kepolisian kembali top," cecar akun @yud*
Keluarga minta keadilan
Vina dan kekasihnya, Muhamad Rizky Rudiana atau Eky, menjadi korban kesadisan geng motor yang terjadi di Kabupaten Cirebon tahun 2016 silam.
Kasus yang dialami mereka (Vina dan Eky) awalnya tewas dikira karena kecelakaan lalu lintas.
Namun ternyata mereka tewas akibat dianiaya dan dikeroyok segerombolan remaja atau geng motor di kawasan Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Awal mula dari peristiwa tersebut. Kedua korban dikira meninggal akibat kecelakan lalu lintas di wilayah Kecamatan Talun.
Namun setelah petugas kepolisian Polresta Cirebon melakukan penyelidikan, Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.
Kasus yang dialami Vina dan Eky kini diangkat jadi film bergenre horor yang tayang bioskop.
Marliayana (33) kakak kandung Vina mengatakan, dengan adanya film Vina: Sebelum 7 Hari tersebut, pihak keluarga berharap kasus tersebut kembali dibuka dan tiga orang yang masih buron tertangkap.
"Ya kami (Keluarga) sih berharap dapat menggugah pihak kepolisian untuk membuka kembali kasus yang dialami adik saya ini.” ungkapnya Selasa (14/05/2024).
Marliayana menyebutkan, isi cerita film tersebut 85 persen sesuai dengan peristiwa yang dialami Vina dan Eky.
Dari sebelum ada film ini keluarga juga mempertanyakan soal ketiga pelaku yang masih buron. Dan kami juga berharap Egy (pelaku utama) dan dua pelaku lainnya ditangkap.
"Yang saya inget pelakunya cuma si Egy, kalau dua orang lainnya itu saya lupa namanya. Jadi, Eky ini pacarnya Vina, dan Egy suka sama Vina, kemungkinan Egy cemburu lalu merencanakan membunuh Vina dan Eky. Ya si Egy dalam semua kejadian itu," sebutnya.
Marliayana mengaku, keluarganya didatangi seseorang pria yang meminta agar tidak membuka kembali kasus tersebut.
"Sebelum ada film ini situasinya biasa saja, tapi begitu kisah tragis adik saya ini difilmkan, ada seorang pria mendatangi keluarga kami minta agar kasusnya jangan kembali dibuka," akunya.
Ditambahkan dia, Vina merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara pasangan dari Sukaesih dan Wasnadi Otong.
"Sebenarnya nama aslinya si Vina, tapi adik saya minta namanya ditambahin jadi Vina Dewi Arsita. Saat peristiwa terjadi ibu Vina bekerja di Malaysia," ucapnya.
Seperti diketahui, Polresta Cirebon menangkap 8 orang pelaku kasus pemerkosaan, sekaligus kasus penganiayaan dan pembunuhan.
Karena teman-teman korban yang merupakan mantan kelompok XTC melaporkan kepada pihak kepolisian.
Polisi pun bergerak untuk mengusut kasus tersebut. Setelah dilakukan pengembangan berdasarkan dari bukti dan saksi teman-teman korban, kecurigaan polisi pun terbukti. Kedua korban tewas akibat dibunuh oleh sekelompok geng motor Moonraker.
Para tersangka tertangkap di Jalan Perjuangan (Majasem), Kampung Situgangga, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. (lgn)
Load more