Jakarta, tvOnenews.com - Kakek Vina tak kuasa menahan tangis saat menceritakan momen sang cucu berpamitan untuk yang terakhir kalinya.
Vina yang saat itu masih berusia 16 tahun tewas dianiaya secara brutal hingga diperkosa oleh sejumlah anggota geng motor di Cirebon, Jawa Barat.
Setelah 8 tahun berlalu, 3 dari pelaku pembunuhan dan pemerkosaan Vina gadis asal Cirebon ini masih buron.
Kasus pembunuhan sadis Vina dan kekasihnya Eky kembali viral usai film Vina: Sebelum 7 Hari tayang di bioskop-bioskop Indonesia.
Poster Film Vina: Sebelum 7 Hari. (IST)
Kakek Vina tak kuasa menahan tangis saat ceritakan momen sang cucu berpamitan di hari kematiannya yang sangat tragis.
Hal itu Sadullah ceritakan dalam konferensi pers Film Vina: Sebelum 7 Hari, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Saat itu sang cucu Vina izin pamit untuk main keluar rumah bersama kekasihnya bernama Eky.
"Kita sebagai orang tua, sama kakek saya persilakan," sambungnya.
Setelah memberikan izin, tak lupa Sadullah juga memberikan pesan selayaknya orang tua kepada anak.
"Cuma kakek pesan kamu hati-hati. Tapi ternyata kejadian berkata lain," kata Sadullah sambil menangis.
Sadullah tak menyangka malam itu adalah percakapan terakhir dirinya dengan sang cucu Vina.
Malam itu Vina dan kekasihnya Eky dianiaya oleh belasan anggota geng motor hingga tewas.
Tak hanya dianiaya, Vina juga dirudapaksa oleh sejumlah anggota geng motor tersebut.
Malam itu juga Sadullah mendengar kabar sang cucu mengalami kecelakaan tunggal dan dibawa ke rumah sakit hingga menghembuskan nafas terakhirnya.
Vina korban pembunuhan dan pemerkosaan di Cirebon 8 tahun silam. (IST)
Pertama kali mengetahui cucunya meninggal Sadullah merasa terpukul dan tidak percaya begitu saja.
Sadullah dan keluarga menemukan sejumlah kejanggalan-kejanggalan dalam kasus kematian Vina.
"Saya enggak percaya begitu saja. Besok paginya saya datang ke Polsek, saya ingin tahu masalah motornya. Kalau memang kecelakaan tunggal itu motor rusak," tuturnya.
"Tapi kenapa diperiksa sama saya motornya enggak rusak. Berarti enggak bisa ini. Bukan kecelakaan tunggal," katanya curiga.
Sadullah dan keluarga saat itu sangat curiga dengan motif kecelakaan tunggal, karena motornya tidak rusak parah, sementara tubuh Vina terluka parah.
Akhirnya kasus pembunuhan Vina dan Eky pun terkuak, dan polisi menetapkan 11 tersangkan pembunuhan dan pemerkosaan.
Namun 3 dari 11 tersangka masih dinyatakan Dalam Pencarian Orang (DPO) alias buron. Sementara 8 orang tersangka lainnya sudah divonis pengadilan dan mendekam di penjara.
"Pelaku (3 DPO) memang katanya sih kabur, tapi enggak tahu kaburnya ke mana. Kita orang awam, jadi tidak begitu mengerti soal itu (hukum)," kata Sadullah.
"Saya minta penegakan (hukum). Kepolisian Republik Indonesia tegakkanlah keadilan yang tegas, supaya negara kita aman dan tentram," pungkasnya.(muu)
Load more